Saya juga merasa aneh dengan ketidakragu-raguan menolong orang tersebut. Anehnya saya bahagia melakukan itu.
Saya juga menjadi peka dengan kesulitan dan masalah anak-anak. Saat itu anak kedua si Michael menangis-nangis karena ujiannya sulit dan takut tidak lulus.
Saya sebagai ibunya, dengan yakin menguatkannya dan menenangkannya dan terus mengajak belajar dengan keras dan berdoa. Mengajak Michael untuk berpasrah, berserah dan tetap dengan tenang belajar.
Seperti bendungan yang baru dibuka. Saat baru saja dibuka aliran begitu kuat dan besar, tetapi suatu saat tidak lagi meluap-luap.
Hal tersebut biasa, jadi terus setia dan terus mohon bimbingan Roh Kudus, supaya aliran cinta Roh Kudus terus mengalir meskipun kecil dan tidak meluap-luap lagi dan pelan-pelan membuahkan buah-buah Roh. Yaitu, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan hati, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.Â
Semoga.
Selamat hari raya Pentakosta bagi yang merayakannya.
***
Dietzenbach, 7 Juni 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H