Hal-hal tersebut diatas, kami sebagai murid Kristus hendaknya setiap hari disadari dan diusahakan.
Dengan usaha dan kekuatan sendiri tidaklah mungkin, tetapi terus terbuka dan terus mohon bimbingan Roh Kudus supaya dimampukan untuk mampu hidup menurut bimbingan Roh Kudus dan akhirnya membuahkan buah-buah Roh tersebut.
Pengalaman Menerima Karunia Roh Kudus
Pengalaman yang saya terima dan saya rasakan, beberapa tahun yang lalu ketika saya pertama kali mengikuti retret di Belgia, yang dibawakan oleh Romo Yohanes Indra Kusuma dan para suster.
Saat saya pergi retret ibu Anna, ibu yang pernah mengikuti retret tentang Roh Kudus dan pencurahan Roh Kudus mengatakan kepada saya, "Lin, selamat ikut retret ya, buka hatimu."
Saat itu aku tidak mengerti. Seperti yang dikatakan ibu Anna, aku ikuti saja.
Aku buka hatiku, aku coba dengarkan dan ikuti seluruh seminar dan doa dengan hati dan iman. Semua berjalan baik dan biasa-biasa saja, sampai retret itu berakhir.
Tetapi perubahan itu saya rasakan sesudah tiba di rumah. Saya merasakan semangat dan iman yang bernyala-nyala.Â
Misalnya saat membaca kitab suci, bacaan kitab suci yang semula biasa saja menjadi begitu nyata dan hidup. Perayaan ekaristi yang semula biasa saja dan saya ikuti rutin hampir tanpa rasa, sejak itu menjadi nyata dan hidup.
Suka cita di hati begitu berkobar-kobar. Keinginan untuk menolong orang lain dan melihat orang yang perlu pertolongan semakin kuat. Aneh rasanya.
Misalnya, saat naik bus saya melihat ibu-ibu tua keberatan menjinjing belanjaan. Dengan ramah dan cepat saya tolong ibu tua itu dan saya bawa sampai depan pintu rumahnya yang berada di lantai tiga tanpa lift. Ibu tua itu pun kebingungan, mungkin karena belum pernah ditolong orang yang tidak dikenal.Â