Di tempat ini Yesus, memberikan Sakramen Ekaristi. Di tempat ini Yesus memecah-mecah roti dan membagikannya pada murid- muridnya.
Yesus Membasuh Kaki
Di tempat ini Yesus membasuh kaki ke dua belas muridnya. Membasuh kaki, sampai saat ini jujur aku masih sulit untuk mengerti dan meneladaninya.Â
Yesus yang Guru, Yesus yang seratus persen Tuhan dan seratus persen manusia itu jongkok  dan membasuh kaki murid-muridnya.
Tidak heran kalau Simon Petrus, salah satu dari muridnya menolak. Aku bayangkan, aku pun pasti akan memberikan reaksi yang sama, menolak.Â
Kaki di mana selalu menginjak tanah yang kotor, mungkin bau karena lembab dalam kaos kaki dan sepatu yang tertutup. Kaki tersebut dibasuh oleh Yesus, guru dan tuhan. Tetapi Yesus jongkok membasuh dan mengelapnya.
Oh teladan yang amat indah dalam dan sulit.
Yesus mengatakan, "Mengertikah kamu apa yang telah ku perbuat kepadamu? Kamu menyebut aku guru dan tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang akulah guru dan tuhan. Jikalau aku, tuhan dan gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki, sebab aku telah memberikan teladan padamu, supaya kamu juga berbuat seperti yang telah kuperbuat kepadamu.(Yohanes 13:15)
Teladan kerendahan hati. Dalam membasuh kaki Yesus merendahkan diri serendah- rendahnya. Aku pengikut-Nya pun harus demikian, memiliki kerendahan hati.Â
Dalam membasuh kaki ada kasih, tanpa kasih kerendahan hati itu tidaklah mungkin. Dalam membasuh kaki ada pemberian diri yang total. Dalam membasuh kaki ada pelayanan yang total pula. Dalam pembasuhan kaki ada pengampunan.
Pada akhirnya Yesus berpesan pada muridnya, "Hendaklah kamu saling mengasihi, seperti aku mengasihi kalian."