Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Taman Zaitun, Kamis Putih, dan Pembasuhan Kaki

15 April 2022   16:02 Diperbarui: 15 April 2022   22:48 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu Gerbang Kota tua Yerusalem (Dokumentasi pribadi)

Semua riil dan nyata. Sekali lagi saya tekankan, saya sungguh bersyukur, indah tak terkatakan.

Sesak rasa di dada saat melihat batu besar di Taman Zaitun, di mana Yesus berdoa di situ. Terbayang Yesus sangat sedih, takut dan duka yang sangat dalam, sehingga mengeluarkan keringat darah.

Batu tersebut masih ada. Separuh dibiarkan berada di luar, di Taman Zaitun dan sebagian lain ada di dalam gereja segala bangsa.

Taman Zaitun, dengan pohon- pohon zaitun atau oliven. Ibu Ayala, guide berkebangsaan Israel dari suku Lewi menerangkan bahwa pohon zaitun tidak akan pernah mati meskipun ditebang. Berarti, pohon zaitun besar dan tua di kebun tersebut kemungkinan besar sudah ada sejak jaman Yesus.

Ibu Ayala menunjukkan jalan setapak berbatu- batu menuruni Bukit Zaitun ke kota tua Yerusalem yang dibiarkan tetap seperti apa adanya tidak diperkeras dengan aspal. Dibiarkan sama seperti dulu saat Yesus menapaki jalan tersebut.

Rombongan ziarah kecil kami yang hanya terdiri dari delapan peserta, sangat luxus dan intensif karena kami bisa mendengarkan dan bertanya langsung dengan guide yang menerangkan dengan baik sekali.

Saat kami menuruni Bukit Zaitun, kami boleh memilih naik mobil atau jalan kaki. Tentu saja beberapa dari kami yang masih kuat memilih jalan kaki. Kami sengaja jalan kaki untuk merasakan roh tempat-tempat bersejarah tersebut.

Tanah coklat berbatu- batu, di kiri kanan pohon zaitun, pohon delima di pagar-pagar rumah penduduk Yerusalem.

Pintu Gerbang Kota tua Yerusalem (Dokumentasi pribadi)
Pintu Gerbang Kota tua Yerusalem (Dokumentasi pribadi)

Menunggu di Depan Pintu Gerbang Kota Tua Yerusalem

Setelah beberapa waktu berjalan, kami sampai ke pintu gerbang kota tua Yerusalem. Gerbang dengan tembok tebal kuat dan pintu gerbang yang sempit untuk ukuran saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun