Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kasus Anjing Menggonggong (Detektif Kilesa)

24 April 2023   14:35 Diperbarui: 24 April 2023   14:40 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mendesah. "Ingat - ingat kasus Ed Kemper."

Charles terdiam. Sementara aku bergegas untuk mengganti bajuku dengan baju kasual yang biasa kubawa untuk penyamaran. Mahmud yang langsung menangkap maksudku membantuku berganti pakaian.

Charles berdiri, "Maksudmu, ada kemungkinan pembunuhnya masih ada di sekitar sini dan mengamati dari jauh?"

Aku membuang napas, "Kalau benar ia segila itu dan membawa anjingnya ke dalam rumah ini, ada kemungkinan lima puluh persen. Ia ingin tahu anjingnya dibawa ke mana."

Benar, hipotesaku adalah orang ini adalah seorang psiko, dan setiap hari ia masuk ke dalam rumah dan membawa anjingnya. Setiap hari ia melihat 'hasil karyanya' di tingkat dua. Hari ini ia kurang beruntung, dan anjingnya terperangkap di dalam bersama polisi.

Ada kemungkinan ia berada di sekitar sini. Sebelum keluar, Mahmud menepuk pundakku dan mengucapkan semoga beruntung.

Aku keluar dari pintu depan dan mendapatkan beberapa warga masih berkerumun di belakang garis kuning. Tidak, tidak, menurutku ia tidak akan ada berada di situ. Aku melayangkan pandanganku ke sebuah warteg, dan terlihat beberapa orang sedang sibuk berpangkal ria.

Aku menghela nafas. Inilah dia.

***

Aku melangkah menuju warung dan mendapatkan tiga orang duduk - duduk di dalam. Satu orang berdiri di pintu. Semuanya memerhatikan TKP. Aku membuka topiku dan mengibas - ngibaskan, tanda kepanasan.

"Teh manis dingin satu, pak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun