Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kasus Perjamuan Terakhir [Detektif Kilesa]

3 September 2021   15:31 Diperbarui: 3 September 2021   16:02 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dan saya asumsikan buku ini adalah kepunyaan Francis Hermawan?"

Alfred mengangguk, "Betul, tuan. Mungkin ia lupa membawa pulang."

Kami berbincang -- bincang hal -- hal trivial lainnya sebelum aku memutuskan untuk menyudahi kunjungan di balkon itu. Ketika masuk ke dalam, aku melihat ke anjungan tingkat dua dan bertanya.

"Jadi, tidak ada satu pun anggota keluarga yang berada di tingkat dua?"

"Tidak ada, pak polisi. Kalaupun ada hanyalah tuan muda Guntur dan Lolita yang berkejar -- kejaran dengan pedang plastiknya di atas. Saya pun terpaksa naik ke atas dan menjaga mereka. Selebihnya, lantai dua kosong. Semuanya berada di lantai satu."

Pedang plastik itu mengingatkanku akan sesuatu yang mengganjal. "Katakan padaku, tuan Alfred. Apakah tuan Bobby memiliki sakit kaki, misalnya asam urat? Mengapa ia memiliki tongkat -- tongkat?"

Alfred menggeleng, "Tidak, tidak. Bukan asam urat. Hanya saja, nona kecil di sini kadang -- kadang kelewat batas. Nona Lolita pernah memukul kaki kakeknya hingga terkilir dan lumpuh. Butuh waktu lima bulan hingga kakinya berjalan normal lagi."

Aku mengangguk. Aku berdiskusi dengan James dan Jamet apakah ada yang perlu diulik lagi dari kediaman Bobby Hermawan, karena kurasa sudah cukup dalam penyelidikan kali ini. Jamet tiba -- tiba menyergah.

"Satu lagi sebelum kita pulang, Kilesa. Coba ke sini, tuan Alfred."

Kami berjalan menuju salah satu sudut dinding di ruang tengah. Terpampang sebuah foto Bobby dan seorang perempuan. Keduanya berada dalam usia muda.

"Orang ini, apakah mendiang istri Bobby Hermawan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun