"Bagaimana Sapto ditemukan? Dan tentu kau mengetahui identitasnya dari dompet, bukan?"
Mahmud mengangguk, "Benar. Ini dompetnya. Dan ia ditemukan oleh orang lewat. Benar. Percayalah padaku. Kamar no 505 ini terbuka begitu saja. Untungnya yang lewat adalah seorang staff kebersihan. Ia langsung menutup pintu dan menghubungi sekuriti. Jika yang menemukan adalah penghuni apartemen, aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Pasti ada keributan."
Pintu ruangan terbuka begitu saja? Hmm, hal ini aneh. Apakah pembunuhnya ingin perbuatannya diketahui? Apakah pembunuhan ini direncanakan?
"Mahmud, tolong beritahu aku dari jejak residu ini. Pelakunya menggunakan peredam di depan pistol, bukan?"
Mahmud mengangguk, "Kau benar. Hampir -- hampir tidak ada residu. Maka sang pelaku 99% menggunakan peredam di depan pistolnya."
Artinya pembunuhan ini direncanakan, karena pelakunya menyiapkan peredam suara. Agar tidak ada keributan yang terjadi. Lalu untuk apa ia sengaja membiarkan pintu terbuka? Hal ini beresiko, jika ada orang di depan hall ia akan langsung tertangkap.
Hanya ada satu kesimpulan dari keterangan ini. Mayat Sapto harus dengan cepat ditemukan oleh yang lain. Artinya semakin lama mayat ini berdekam di kamar ini, adalah sebuah kerugian baginya.
"Apakah apartemen memiliki rekaman siapa saja yang memasuki kamar ini pada sekitar pukul 07.00?"
Mahmud meminta seseorang di sampingnya membawakan dokumen data. Orang ini langsung berbicara. "Aku baru saja kembali dari ruangan cctv di lantai satu dan memeriksa rekaman pada pukul 07.00 ke atas. Tidak ada yang memasuki ruangan ini."
Aku mengangguk, "Bagaimana dengan pukul 07.00 ke bawah?"
"Ada tiga orang yang keluar masuk. Semuanya di antara pukul 06.00 dan pukul 07.00. Salah satunya adalah petugas kebersihan yang memberitahu kita tentang pembunuhan ini. Dua lainnya adalah seorang anak muda berpakaian kasual, dan seorang wanita tua berusia lebih dari lima puluh tahun. Jika melihat penampilan keduanya, tidak ada yang mencurigakan."