Bahan yang digunakan untuk mendirikan Mbaru Niang ini semuanya berbahan lokal. Bambu sebagai kerangka, alang-alang dan ijuk sebagai penutup atap dan juga kayu worok sebagai tiang utama, semuanya berasal dari hutan di Wae Rebo.
Menyesap kopi diantara kabut
Rasanya kurang afdol bila tidak mencoba merasakan sensasi minum kopi di Wae Rebo. Kopi yang diproses secara tradisional oleh masyarakat setempat sangat tepat disajikan di tengah suasana yang berkabut.
Kopi menjadi komoditas utama di Wae Rebo. Tidak mengherankan, sepanjang jalan menuju perkampungan, deretan kebun kopi dengan buah yang sarat berjejer sepanjang jalan. Varietas kopi di sana, pada umumnya adalah robusta maupun arabika.
Saya akhirnya menyesap secangkir kopi yang dihidangkan terpisah dengan gula, menghangatkan badan diantara kabut yang mulai turun di siang itu. Ah, memang cuaca disana sering tak terduga. Tapi rasa nikmat kopi tetap tertinggal di dalam dada.
Kupang, 16 September 2024
Ragu Theodolfi, untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H