Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kaka Ngkiong, Mbaru Niang dan Hangatnya Kopi Flores di Wae Rebo

16 September 2024   20:15 Diperbarui: 16 September 2024   20:42 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan setapak menuju Wae Rebo (dokpri)

Bahan yang digunakan untuk mendirikan Mbaru Niang ini semuanya berbahan lokal. Bambu sebagai kerangka, alang-alang dan ijuk sebagai penutup atap dan juga kayu worok sebagai tiang utama, semuanya berasal dari hutan di Wae Rebo.

Menyesap kopi diantara kabut

Rasanya kurang afdol bila tidak mencoba merasakan sensasi minum kopi di Wae Rebo. Kopi yang diproses secara tradisional oleh masyarakat setempat sangat tepat disajikan di tengah suasana yang berkabut.

Kopi menjadi komoditas utama di Wae Rebo. Tidak mengherankan, sepanjang jalan menuju perkampungan, deretan kebun kopi dengan buah yang sarat berjejer sepanjang jalan. Varietas kopi di sana, pada umumnya adalah robusta maupun arabika.

Saya akhirnya menyesap secangkir kopi yang dihidangkan terpisah dengan gula, menghangatkan badan diantara kabut yang mulai turun di siang itu. Ah, memang cuaca disana sering tak terduga. Tapi rasa nikmat kopi tetap tertinggal di dalam dada.

Kupang, 16 September 2024

Ragu Theodolfi, untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun