Menghitung setiap detail benangnya hingga menghasilkan keindahan corak dalam setiap lembarannya.Â
Sayangnya, tidak semua pihak memberikan apresiasi yang sama untuk hal ini. Daya tarik mendapatkan keuntungan yang lebih besar dalam waktu singkat demi meraup hasil sebanyak-banyaknya lebih menjanjikan bagi pihak tertentu.
Lembaran yang dicetak menggunakan mesin, menggeser, menekan bahkan mematikan langkah penenun-penenun yang mengerjakan semuanya secara manual.Â
Satu tenunan yang dikerjakan oleh seorang penenun, membutuhkan waktu yang cukup lama. Bila benang yang diinginkan untuk dipakai adalah benang yang terbuat dari kapas, bukan bahan konvensional yang telah tersedia di pasar, tentu butuh waktu yang tidak sedikit. Bisa berbulan-bulan lamanya.
Apalagi bila menghendaki penggunaan pewarna alami dalam setiap tenunannya. Proses perendaman untuk mendapatkan hasil yang sesuai butuh waktu berhari-hari, bahkan beberapa minggu.Â
Untuk menghasilkan satu tenunan berbahan alami seperti kapas dan menggunakan pewarna alami, bisa membutuhkan waktu beberapa bulan hingga tahun.Â
Sangatlah sedih rasanya bila ada yang beranggapan bahwa tenunan NTT mahal harganya. Terasa mahal karena di luar sana, beberapa pihak tertentu menjual lembaran 'printing' dengan harga yang sangat jauh perbedaannya.
Sudah saatnya kita belajar membedakan nilai sebuah seni. Mahal atau tidaknya sebuah tenunan sangat tergantung dari seberapa besar apresiasi kita terhadap sebuah nilai seni yang tinggi.Â
Bila kita memahaminya, maka harganya akan sangat sepadan dengan nilai seni yang dibuat oleh penenun dan waktu serta bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sebuah tenunan.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!