Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

NTT, Destinasi Sejuta Tenunan

5 Maret 2022   17:16 Diperbarui: 14 Juni 2022   22:52 3008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Songke, tenunan dari Kabupaten Manggarai (dokumentasi pribadi)

Menghitung setiap detail benangnya hingga menghasilkan keindahan corak dalam setiap lembarannya. 

Sayangnya, tidak semua pihak memberikan apresiasi yang sama untuk hal ini. Daya tarik mendapatkan keuntungan yang lebih besar dalam waktu singkat demi meraup hasil sebanyak-banyaknya lebih menjanjikan bagi pihak tertentu.

Songke, tenunan dari Kabupaten Manggarai (dokumentasi pribadi)
Songke, tenunan dari Kabupaten Manggarai (dokumentasi pribadi)

Lembaran yang dicetak menggunakan mesin, menggeser, menekan bahkan mematikan langkah penenun-penenun yang mengerjakan semuanya secara manual. 

Satu tenunan yang dikerjakan oleh seorang penenun, membutuhkan waktu yang cukup lama. Bila benang yang diinginkan untuk dipakai adalah benang yang terbuat dari kapas, bukan bahan konvensional yang telah tersedia di pasar, tentu butuh waktu yang tidak sedikit. Bisa berbulan-bulan lamanya.

Apalagi bila menghendaki penggunaan pewarna alami dalam setiap tenunannya. Proses perendaman untuk mendapatkan hasil yang sesuai butuh waktu berhari-hari, bahkan beberapa minggu. 

Untuk menghasilkan satu tenunan berbahan alami seperti kapas dan menggunakan pewarna alami, bisa membutuhkan waktu beberapa bulan hingga tahun. 

Tenun ikat TTS (dokumentasi probadi)
Tenun ikat TTS (dokumentasi probadi)

Sangatlah sedih rasanya bila ada yang beranggapan bahwa tenunan NTT mahal harganya. Terasa mahal karena di luar sana, beberapa pihak tertentu menjual lembaran 'printing' dengan harga yang sangat jauh perbedaannya.

Sudah saatnya kita belajar membedakan nilai sebuah seni. Mahal atau tidaknya sebuah tenunan sangat tergantung dari seberapa besar apresiasi kita terhadap sebuah nilai seni yang tinggi. 

Bila kita memahaminya, maka harganya akan sangat sepadan dengan nilai seni yang dibuat oleh penenun dan waktu serta bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sebuah tenunan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun