Mohon tunggu...
The Econ Lab
The Econ Lab Mohon Tunggu... Lainnya - A Lab Designed for Aspiring Student Economist

THE ECON LAB is a student club aiming to be a supportive platform to develop the skillset needed to be outstanding economics student and to build awareness on economic issues in FEB UB environment. We connect highly passionate economics students, develop them, and encourage them to create economic works.

Selanjutnya

Tutup

Money

SWF Kala Pandemi, Menjadi Untung atau Buntung?

3 April 2021   12:55 Diperbarui: 4 April 2021   11:45 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di situlah mulai dibentuk SWF untuk dana pensiun. Baru pada 1976 dana untuk SWF tersebut didepositkan untuk pertama kali. Dana tersebut kemudian dialokasikan untuk membeli saham, surat utang dan aset-aset properti di berbagai negara. Aset SWF Norwegia terus bertumbuh sampai menjadi yang terbesar di dunia. Saat ini SWF Norwegia ini memiliki saham di 9.202 perusahaan publik yang tersebar di seluruh negara. Jumlah tersebut berarti SWF Norwegia menguasai 1,5% dari total saham global

Melihat niat baik terbentuknya Lembaga Pengelola Investasi (LPI) perlu menjadi perhatian masyarakat mengenai transparansi SWF Indonesia atau LPI ini. Bagaimana tidak Pemerintah tidak main-main dalam memulai pelaksanaan SWF. Pemerintah sudah menyetor sebanyak 15 T dari APBN 2020 sebagai modal awal SWF dan secara bertahap pada tahun 2021 ditambah sebesar Rp 75 triliun atau lebih. potensi untuk terjadinya tindak pidana korupsi tidak dapat terelakan mengingat dana kelolaan LPI yang cukup besar. Tampaknya, prinsip transparansi dan pakta integritas saja tidak cukup bagi pengelolaan LPI. Kedua hal itu pada kenyataannya tidak menjamin perusahaan-perusahaan pelat merah terbebas dari gratifikasi dan korupsi. Kekhawatiran ini pun wajar karena ketidakinginan melihat kasus korupsi 1MDB yang menjerat mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak.

Oleh Daffa Yudha Prakarsa dan Salsabila Nasyiha Al Sakinah mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya

Daftar Pustaka

Das, Dilip K. (2008). Sovereignwealth funds. International Journal of Development Issues, 7(2), 80--96.

satu

dua

tiga

empat

lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun