Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kiat Mengatasi Gangguan Kesehatan Mental

26 Juni 2022   19:10 Diperbarui: 26 Juni 2022   21:30 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kesehatan mental (Sumber: Thinkstock)

Gangguan kesehatan mental merupakan problem yang jamak dihadapi oleh banyak orang. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan bahwa lebih dari 1 miliar penduduk dunia tengah mengalami problem kesehatan mental kategori ringan hingga berat. 

Di Indonesia sendiri tak kurang dari 19 juta penduduk usia 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional dan lebih dari 12 juta penduduk usia 15 tahun ke atas mengalami depresi. Angka yang cukup fantastis mengingat problem kesehatan mental bisa berdampak cukup serius bagi penderitanya.

Gangguan kesehatan mental adalah penyakit yang mempengaruhi emosi, pola pikir serta perilaku penderitanya. 

Perlu diketahui bahwa kesehatan mental pada dasarnya dipicu oleh 2 (dua) faktor yakni faktor biologis yang disebut juga gangguan mental organik dan faktor psikologis. 

Faktor biologis erat kaitannya dengan genetika seseorang misalnya riwayat gangguan mental pada orang tua, gangguan bawaan pada fungsi sel saraf di otak, kekurangan nutrisi, kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan dan infeksi akibat bakteri tertentu. 

Sedangkan faktor psikologis berhubungan dengan lingkungan seseorang baik lingkungan keluarga, lingkungan sosial maupun lingkungan pendidikan. 

Hal-hal seperti kejadian traumatis, perasaan direndahkan, ditolak, diabaikan, mendapat perlakuan kekerasan, pelecehan seksual merupakan sederet contoh faktor psikologis yang menjadi penyebab gangguan kesehatan mental. 

Biasanya seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental memiliki ciri-ciri khusus di antaranya, mengalami gangguan kecemasan (Anxiety Disorder), mengalami perasaan takut yang berlebihan terhadap sesuatu (Phobia), nafsu makan berkurang, sering berhalusinasi (melihat, mendengar atau merasakan sesuatu yang tidak nyata), serta mengalami gangguan pola tidur seperti insomnia. 

Ilustrasi cemas (Sumber dari popmama.com)
Ilustrasi cemas (Sumber dari popmama.com)

Apa sih mental itu? 

Sebelum melangkah lebih jauh, perlu saya saya sampaikan secara singkat mengenai pemahaman tentang mental. 

Rangkuman dari berbagai literatur menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan mental ialah aktivitas cara berpikir dan cara berperasaan seseorang.

Berangkat dari pemahaman di atas, maka individu yang mengalami gangguan kesehatan mental berarti mengalami gangguan pikiran dan gangguan perasaan. 

Hal ini penting untuk dipahami agar kita mampu menentukan metode yang tepat untuk mengatasi problem kesehatan mental yang mungkin bisa dialami oleh siapapun termasuk diri kita sendiri. 

Berikut ini adalah kiat-kiat mengatasi gangguan kesehatan mental. 

Menanamkan Pola Pikir yang Positif 

Ilustrasi (Sumber dari media.suara.com)
Ilustrasi (Sumber dari media.suara.com)

Banyak penelitian membuktikan bahwa cara kita berpikir memiliki efek yang kuat terhadap kondisi jiwa. 

Ketika kita memandang hidup selalu negatif, maka kita juga akan sering merasakan efek negatifnya. Sebaliknya saat kita selalu menjaga pikiran dalam mode positif, maka akan membuat kita jauh lebih optimis. 

Salah satu cara paling efektif untuk menanamkan pola pikir positif ialah dengan menggunakan teknik self talk atau biasa disebut dengan afirmasi. 

Setiap hari terdapat 2 waktu yang powerful untuk menjalankan self talk, pertama, saat malam hari menjelang tidur, kedua, saat pagi hari ketika bangun. 

Di waktu-waktu tersebut, gelombang otak manusia berada pada kondisi yang sangat rileks dan nyaman. Ketika gelombang otak turun, secara natural seseorang sedang mengaktifkan pikiran bawah sadar. Di situlah kita bisa melakukan program ulang pikiran melalui berbagai kalimat-kalimat afirmatif. 

Bagi para orang tua, ketika ingin menanamkan program yang baik kepada anak-anak, dapat dilakukan saat anak sedang tertidur pulas. Anda bisa membisikkan di telinga sebelah kanan kalimat-kalimat afirmasi atau sugesti yang positif. 

Melakukan Aktivitas Fisik yang Menyenangkan 

Ilustrasi olahraga (Sumber dari popmama.com)
Ilustrasi olahraga (Sumber dari popmama.com)

Salah satu aktivitas fisik yang bisa melepaskan hormon endorfin, membantu menyingkirkan stres dan meningkatkan suasana hati ialah dengan berolahraga. Mulailah meluangkan waktu minimal 20-30 menit untuk berolahraga setiap hari.

 Ragam olahraga kardio seperti berjalan, berlari, dan berenang yang dilakukan di luar ruangan terbukti mampu mengatasi problem-problem pikiran. 

Seperti pepatah kuno pernah mengatakan "Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat." 

Aktivitas fisik juga bisa dilakukan bersama keluarga misalnya, bertamasya, mengunjungi tempat wisata atau mungkin hanya sekedar makan malam bersama. 

Keluarga merupakan tempat paling efektif untuk kita melepaskan kepenatan dan mengurangi risiko gangguan kesehatan mental. 

Menjaga Asupan Nutrisi yang Seimbang

Ilustrasi menerapkan hidup sehat (Sumber dari detik.net.id)
Ilustrasi menerapkan hidup sehat (Sumber dari detik.net.id)

Nutirisi dan Gizi seimbang sangat berpengaruh terhadap aktivitas otak manusia. Kebutuhan nutrisi yang tercukupi dapat memungkinkan kerja otak secara optimal. 

Karbohidrat (dalam jumlah sedang) bisa meningkatkan produktivitas hormon serotonin. Sementara itu makanan yang kaya protein dapat membuat kita selalu waspada. 

Sayur dan buah yang penuh vitamin mampu menenangkan suasana hati. Kecukupan nutrisi juga bisa mengembalikan integritas struktural pada sel-sel otak yang diperlukan untuk fungsi kognitif. 

Memiliki Waktu Istirahat yang Cukup 

https://static.republika.co.id/
https://static.republika.co.id/

Tanpa kita sadari, tubuh dan pikiran mempunyai alarm yang mengingatkan kita atas kondisi-kondisi tertentu. Misalnya saat terlalu tegang karena banyak pekerjaan, tubuh akan terasa lelah dan pikiran seakan buntu. Di saat seperti ini, berikanlah tubuh dan pikiran jeda waktu untuk beristirahat. 

Alihkan perhatian terhadap apapun selain pekerjaan yang mungkin membuat kita semakin stres. Sebagai contoh, Anda bisa mengambil nafas dalam sebanyak 10 kali untuk menurunkan ketegangan. Selain itu, kita juga perlu tidur yang cukup selama 7 - 8 jam per hari.

Sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang kurang tidur berdampak negatif pada kesehatan fisik dan psikis. 

Mulai sekarang tidurlah secara teratur setiap hari. Hindari bermain gadget sebelum tidur, berikan tubuh waktu istirahat yang berkualitas. 

Mempunyai Tujuan dan Fokus Hidup

Tujuan hidup (Sumber gambar dari gramedia.com)
Tujuan hidup (Sumber gambar dari gramedia.com)

Fokus pada satu tujuan dapat melepaskan emosi-emosi negatif di dalam diri. Buatlah perencanaan tujuan hidup. Tujuan hidup terbagi menjadi 2 jenis. 

Pertama, tujuan untuk "menghindari rasa sakit" misalnya tidak ingin hidup susah, tidak ingin sedih, tidak ingin sakit, dan lain-lain. 

Kedua, tujuan untuk "menciptakan kebahagiaan" misalnya ingin punya rumah, ingin punya mobil, ingin wisata ke luar negeri, dan sebagainya. 

Dorongan-dorongan ini akan membuat kita tetap fokus menjalani hidup. Membuat kita selalu bergerak dan berusaha sehingga tidak ada ruang kosong di dalam pikiran kita. Menurut hemat saya, salah satu tujuan yang paling hebat adalah keluarga. 

Ketika kita memiliki tujuan untuk membahagiakan orang tua, anak dan/atau istri, biasanya semangat itu sulit untuk dilunturkan. Akibatnya seseorang akan mempunyai semangat yang stabil. 

Meminta Bantuan Ahli dan Profesional 

Ilustrasi psikiater (Sumber dari shutterstock)
Ilustrasi psikiater (Sumber dari shutterstock)

Apabila dirasa gangguan kesehatan mental sudah berdampak sangat serius, maka tidak ada salahnya kita meminta bantuan ahli dan profesional.

Beberapa jenis terapi yang dapat disarankan antara lain Cognitive Behaviour Therapy (CBT), Psikoterapi dan Hipnoterapi. 

Pastikan Anda mendapatkan ahli yang profesional serta terpercaya. 

Dengan bantuan ahli, maka Anda akan diberikan program-program khusus untuk mengatasi berbagai macam gangguan kesehatan mental yang dialami. 

Jika ada anggota keluarga yang sedang mengalami problem kesehatan mental berat, tidak ada salahnya kita menemani saat menjalani program terapi. Hal ini akan memberikan semangat kepada penderita untuk segera pulih dan bangkit dari kondisinya saat ini. 

*** 

Tingginya angka problem kesehatan mental di Indonesia menunjukkan betapa seriusnya penyakit ini. Oleh sebab itu mari kita mulai dari lingkungan keluarga terlebih dahulu. 

Menciptakan lingkungan keluarga yang saling mendukung serta membangun keterbukaan komunikasi di antara semua anggota keluarga. 

Demikian kiat mengatasi gangguan kesehatan mental. Sekarang kita semakin memahami jauh lebih dalam tentang gangguan-gangguan kesehatan mental berikut dengan cara-cara mengatasinya. Semoga bermanfaat.

Salam Sehat, Sukses dan Bahagia

Anjas Permata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun