Diatas sudah saya singgung bahwa karyawan kita adalah manusia yang berakal dan berperasaan. Maka sangat wajar jika dia mempunyai masalah personal di luar pekerjaan.
Berdasarkan pengalaman saya di dunia profesional, alasan terbesar mengapa seorang karyawan enggan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan bisanya karena dirinya memiliki problem pribadi yang belum terselesaikan. Misalnya masalah rumah tangga, masalah dengan pasangan, masalah keluarga, masalah keuangan dan sebagainya
Masalah-masalah itu lantas dibawa saat jam kerja sehingga membuat kinerjanya tidak optimal. Untuk mengatasi hal itu, maka diperlukan mekanisme Coaching, Counselling dan Mentoring.
Untuk menentukan apakah karyawan sedang bermasalah atau tidak, kita harus memperhatikan beberapa aspek di antaranya perilaku sehari-hari, informasi dari rekan kerja dan informasi dari sumber-sumber lainnya.
***
Happy Service merupakan perwujudan dari strategi kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas akan mendatangkan banyak profit dan keuntungan, sedangkan pelanggan yang kecewa akan medatangkan petaka. Semoga bermanfaat, salam sehat dan bahagia.
"Pelanggan bukanlah Raja, melainkan Mitra yang hubungannya harus terus kita jaga." The Architect
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H