Tujuannya adalah agar Anda lebih mudah dalam melakukan monitoring atas hasil kerja tim. Melalui target kerja yang jelas, Anda juga bisa melalukan evaluasi serta penyesuaian-penyesuaian selama perjalanan memimpin.
Apalagi orang-orang yang Anda pimpin notabene adalah para senior. Mungkin mereka telah menduduki jabatan yang sama selama bertahun-tahun. Rasa jenuh dan bosan sangat mungkin tercipta, maka tugas Anda sebagai pemimpin untuk mempertahankan ritme kerja dan membuat mereka tetap produktif.Â
(Baca: Simak, Tips Efektif dalam Menggapai Tujuan Hidup Anda)
Membuka Ruang Untuk Berdiskusi
Sebagai bos kecil, Anda tentu masih harus banyak belajar. Tingkat kematangan sebagai seorang pemimpin akan sangat menentukan keberhasilan dan kesuksesan Anda di masa depan.
Anda bisa belajar dari berbagai sumber, salah satunya para senior. Bukalah ruang untuk berdiskusi dengan mereka. Ambil pengalaman-pengalaman positif yang mereka bagikan untuk penguatan teknis dan kompetensi Anda sebagai pemimpin.
Ruang diskusi bisa dilakukan secara formal melalui coaching, mentoring dan councelling, bisa juga dengan suasana informal seperti makan siang bersama atau ngopi bareng.
Posisikan para senior sebagai partner atau mitra kerja Anda. Mungkin saja Anda akan mendapatkan banyak pelajaran dari pengalaman mereka.
Melakukan Komunikasi Asertif
Komunikasi asertif ialah kemampuan untuk menyampaikan apa yang diinginkan, dipikirkan dan dirasakan kepada orang lain, namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan orang lain tanpa bermaksud menyerangnya.
Penting sekali bagi seorang pemimpin untuk memiliki skill berkomunikasi yang baik. Melalui komunikasi, Anda bisa membuat setiap orang paham apa yang Anda ingin ciptakan. Terapkan komunikasi asertif agar bawahan Anda dapat menerima semua instruksi.