Mohon tunggu...
Darwin Napitupulu
Darwin Napitupulu Mohon Tunggu... -

Suami dari Nikki dan ayah 2 anak, yaitu; winner dan kristin.\r\nForex and commodity trader yang berlagak pinter, hebat, jago, kaya - raya, dengan harapan semua itu kelak akan jadi kenyataan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Forex For Living; Sebuah Renungan Pembangkit Semangat

14 Februari 2014   11:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:50 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kalau dari segi trust mau ga mau harus kita coba dulu sambil saya amati bagaimana si broker meng-handle sebuah masalah, bagaimana solusi mereka, dan yang paling penting bertanggung jawab terhadap kesalahannya.

Kalau saya bilang tidak ada broker yang tidak “bandar”, yang ada hanyalah bandar fair atau tidak.

Semakin banyak terms yang ditawarkan sebuah broker, semakin aneh itu broker pasti. Apalagi kalo terms-nya “fleksibel”, mending jangan deh!

Apa rencana Anda kedepannya?

Saya pengen punya broker sendiri … Hahaha. Yaa.. minimal ingin mempunyai saham di broker lah.

Saya juga punya cita – cita ingin bisa trading dalam skala besar, bermain langsung ke World Bank seperti hedge fund manager di Wall Street. Dan saat ini saya sedang membentuk sebuah team trader ke arah sana.

Tapi intinya bisnis yang ingin saya jalani, tidak jauh – jauh dari dunia trading.

Apa Anda tidak tertarik untuk mencoba bisnis lain?

Pernah saya nyoba properti, main tanah, rumah, rentalin mobil, tapi ga ada yang se-asik trading jadi ga saya terusin.

Jaman sekarang punya duit 1M mau bisnis apa sih. Sama-sama ada resiko loss ya mending pilih trading yang hasilnya lebih cepet keliatan. Jadi hidup ga dipenuhi rasa was-was yang panjang.

Apa saja kiat – kiat untuk menjadi trader sukses?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun