Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bingung Mudik

8 Mei 2020   17:12 Diperbarui: 8 Mei 2020   17:35 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara waktu bergerak terus menuju Idul Fitri.  Separuh ramadhan telah dilewati.  Keinginan mudik teman teman sekampong berupa harapan kepada Mukidi " jangan tinggalkan kami" menjadi persoalan tersendiri.

Sebenarnya kalau mudik sendiri bagi Mr M tidak ada persoalan.  Dia bisa jalan melenggang sendiri apakah naik angkot atau jalan kaki.  Tetapi membawa 30orang dalam  rombongan besar pemudik seperti pergeseran satu peleton tentara baris berbaris menuju kerja bhakti sosial  ke desa.

Sebenarnya masih ada waktu menyeleksi teman-teman yang serius mau ikut mudik.  Mereka wajib Medical Check Up guna memastikan dirinya tidak positif covid 19.  Jangan sampai kita ke kampong membawa oleh oleh penyakit, bisa gawat desa berubah jadi zona merah. Selain itu peserta mudik bareng harus kuat mental dan kuat fisik serta kuat kantong sehingga tidak membebani diri sendiri dan ketua rombongan.

The show must go on.  Mukidi tetap yakin atas pertolongan Allah SWT Tuhan yang Maha Kuasa.  Insha Allah akan ada jalan keluar.  Mudah mudahan tidak terjadi disini senang disana jangan atau win lose solution.

Salamsalaman

BHP, 080520

PSBB 29

TD.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun