Sementara waktu bergerak terus menuju Idul Fitri. Â Separuh ramadhan telah dilewati. Â Keinginan mudik teman teman sekampong berupa harapan kepada Mukidi " jangan tinggalkan kami" menjadi persoalan tersendiri.
Sebenarnya kalau mudik sendiri bagi Mr M tidak ada persoalan.  Dia bisa jalan melenggang sendiri apakah naik angkot atau jalan kaki.  Tetapi membawa 30orang dalam  rombongan besar pemudik seperti pergeseran satu peleton tentara baris berbaris menuju kerja bhakti sosial  ke desa.
Sebenarnya masih ada waktu menyeleksi teman-teman yang serius mau ikut mudik. Â Mereka wajib Medical Check Up guna memastikan dirinya tidak positif covid 19. Â Jangan sampai kita ke kampong membawa oleh oleh penyakit, bisa gawat desa berubah jadi zona merah. Selain itu peserta mudik bareng harus kuat mental dan kuat fisik serta kuat kantong sehingga tidak membebani diri sendiri dan ketua rombongan.
The show must go on. Â Mukidi tetap yakin atas pertolongan Allah SWT Tuhan yang Maha Kuasa. Â Insha Allah akan ada jalan keluar. Â Mudah mudahan tidak terjadi disini senang disana jangan atau win lose solution.
Salamsalaman
BHP, 080520
PSBB 29
TD.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H