"Nelson Mandela!" sahutnya cepat.
"Trus?"
"Kyai ....."
Teman barunya itu mengernyitkan kening. Karena tak mengenalinya. "Siapa itu?"
"Tokoh Banten, dari Pandeglang sini. Abuya Dimyati."
Prapti mengangguk-angguk.
"Apa hebatnya tokoh itu?"
Iis dengan lancar menyebutkan kyai yang sama tidak dikenal Prapti teman barunya. "Dia hebat, Kak Prap."
"Melawan penjajah dan mendirikan masjid?"
"Tak jauh dari sini. Paling sepuluh menit kalau Kak Prapti ke sana dengan mobil."
***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!