Aku tertawa sambil menyeruput capuchino pada Minggu pagi di sekitar Dago.
"Bukannya mirip dengan capuchino?"
"Nggaklah," sambil menyubit pahaku. Kami duduk menghadap ke jalan yang masih lalu-lalang orang ber Carf Free Day. Gerimis masih turun. Kecil-kecil. Menyerupai jarum luruh. Nikmat apa lagi yang kurang; bertemu Iis, menyeruput capuchino dan libur dari persoalan masing-masing sepekan sebelum Minggu.
"Pinokio kan pembohong."
"Kamu?"
"Nggak, atuh. Aku bukan pembohong sampai hidungnya mancung, eh ...panjang."
Aku tersedak karena saat itu menyeruput setengah capuchino yang mendingin.
"Jadi?"
"Aku Iis siano...."
"Ha, apa itu?"
"Iis yang sayang sama Abang yang kadang suka nyepelekan hari jadian kita."