"Untuk mengimbangi ledakan-ledakan yang ada di dalam dadaku."
"Kecuali?"
Aku tersenyum. Seperti ingat persis perbincangan itu. Zaman dulu sekali. Ketika aku bisa memboncengkan gadis berambut panjang dibiarkan terurai ditiup angin ketika keadaan memungkinkan, berjalan di jalan sepi. Merambah entah di mana.
"Kau masih cantik, Nit."
"Meski rapuh."
Aku mendesah.
"Benar, Bang."ia menegaskan.
Aku mengulurkan tangan. Dan menepuk-nepuk pundaknya.
Lama kami saling diam. Hanya sesekali menyedot air kelapa. Aku dan Nita.
Lamat-lamat, kudengar lagu dari radio kecil penjual es kelapa di tepi jalan itu.
"Ini lagu lama dinyanyikan oleh penyanyi legenda dan sedang difilmkan. Chrisye...."kata penyiar dengan suara renyah seperti rengginang.