Â
Jangan kau biarkan bila kekasih menutup pintu*
Aku bangkit. Dan membayari es kelapa yang sesungguhnya dipesan Nita. Sebagai lelaki, aku mesti yang membayari. Seperti kelaziman lelaki kepada wanita yang dicintainya. Sebagai sebuah pertanggungjawaban. Meski bukan untuk saat ini, dan beberapa tahun ini. Sejak perpisahan itu.
"Abang mau ke mana?"
***
AP, 10/12/17
- *lagu dalam Badai Pasti Berlalu  Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!