Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Untuk Cinta Nindy

29 Januari 2017   06:24 Diperbarui: 29 Januari 2017   08:04 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                Te menoleh ke arah belakang. Arah sebelah kanan di mana semestinya tadi ia menoleh. Di situ berdiri mematung seorang gadis seperti yang selama ini dikirimkan gambarnya dan muncul di layar komputer. Nindy, ya Nindy Gelise.

                “Ninnn ….”

                Gadis itu masih mematung. Dan Te pelan-pelan melonggarkan pelukannya ke wanita agresif tadi.

                “Dia … dia gadis sini….” desis gadis yang datang belakangan.

                “Maksudmu?” tanya Te dalam kebingungan. Karena ada dua gadis di tanggul lumpur Lapindo pada senja nan indah itu.

                “Ya, ia korban lumpur, dari desa ini. Ia gila karena orangtuanya jadi bangkrut. Dan ia …ah.”

                Te ganti memandang ke arah gadis yang tadi dipeluk dan memperlakukannya seperti guling kepada dirinya. Gadis itu senyum-senyum terus.

                “Aku tetangganya,” kata Nindy.

                Te bingung. Bertambah-tambah.

                Senja mulai jatuh.

                “Mas Te … pilih mana?”

                Te tertawa.

“Ya, milih Nindy.”

                “Dia juga namanya Nindy....”

***

Angkasapuri, 6413

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun