Cerita Minggu Pagi 21
Tetap mengenakan pakaian putih kebesarannya, ia sudah duduk santai di kursi panjang. Di depannya membentang layar kaca dengan suara empuk dan jernih. Gambarnya pun tak kalah indah. Seorang wanita bertubuh langsing, cantik dan tampak cerdas. Suaranya runtut dan dengan artikulasi jelas.
“Kayaknya lumayan nih acara ...!” katanya seperti kepada diri sendiri.
“Lha, iyalah, Imam.”
Lelaki itu menoleh ke arah seorang lelaki muda bertutup kepala putih.
“Lu, emang pernah ngeliat yang kayak ginian?”
Lelaki muda itu setengah merunduk, dan senyum-senyum menjawab: sesekali.
“Ah, lagak lu!” semprotnya. “Mereka sepertinya, perlu belajar sama gue ....
“Ya, semestinyalah, Bos.”
“Kok, Bos?”
“Maaf ...maaf, apa gulanya tambah?”