“Kalau begitu, boleh Cindy nambah?”
“Kenapa tak satu pickcher saja sekalian untuk kita teguk bersama hingga kita sedikit mumet ….”
“Mumet?”
“Ya. Dan kita ….”
“Jalan menyeberang ke Hotel Oranye….”
Dan Pink Floyd lewat tenggorokkan Roger Water meneruskan The Wall-nya. Kemudain The Dark Side of the Moon, yang kian ngalangut. Cindy sudah lebih leluasa menggoyang-goyangkan betisnya. Sesekali, menyentakkan kepalanya ke dada yang tetap datar-datar saja.
“Mas Te Es ini kelewat cool ….”
Aku bergumam.
“Atau kita hangatkan segera ….”
Aku mengernyitkan kening.
“Kita Hotel Oranye ….”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!