Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

(FITO) Dan Senja pun Sunyi di Dermaga

24 Agustus 2016   09:37 Diperbarui: 24 Agustus 2016   09:42 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rambut Desi kuucak-ucak. Dan aku melangkah menjauh. Mendekati kapal yang akan membawaku, dan kelak balik lagi ke dermaga. Menjumpai Desi.

Laut cinta di mana kauberada

Oh, sediiih ….

***

Senja di dermaga, bulan purnama di atas permukaan laut. Tak ada Desi di situ. Aku tahu karena sebuah pesan singkat ke HP-ku sepekan lalu dari keluarga Desi. Mengabarkan Desi yang ditabrak mobil yang dikendarai secara ugal-ugalan.

Aku duduk menghadap laut. Menyumpali dua telingaku dengan earphone.

“Itu lagu wajib kita, Solmed …,”terdengar suara masuk, suara Desi.

Aku menghela nafas panjang. Tanganku mencoba mengucak-ucak rambut lembut disentuh angin senja seperti biasanya. Tak ada Desi di situ.  

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun