Rambut Desi kuucak-ucak. Dan aku melangkah menjauh. Mendekati kapal yang akan membawaku, dan kelak balik lagi ke dermaga. Menjumpai Desi.
Laut cinta di mana kauberada
Oh, sediiih ….
***
Senja di dermaga, bulan purnama di atas permukaan laut. Tak ada Desi di situ. Aku tahu karena sebuah pesan singkat ke HP-ku sepekan lalu dari keluarga Desi. Mengabarkan Desi yang ditabrak mobil yang dikendarai secara ugal-ugalan.
Aku duduk menghadap laut. Menyumpali dua telingaku dengan earphone.
“Itu lagu wajib kita, Solmed …,”terdengar suara masuk, suara Desi.
Aku menghela nafas panjang. Tanganku mencoba mengucak-ucak rambut lembut disentuh angin senja seperti biasanya. Tak ada Desi di situ.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H