Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

(FITO) Dan Senja pun Sunyi di Dermaga

24 Agustus 2016   09:37 Diperbarui: 24 Agustus 2016   09:42 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku juga di sana.”

“Kenapa tak kaubawa aku serta?”

Aku menggeleng.

“Demikian penting, dan mesti sendiri saja?”

Aku mengangguk.

Desi menghela nafas. Kakinya diayun-ayunkan. Menggantung tak menyentuh air laut yang jauh di bawah.

Senja meremang. Lampu berpendar di dermaga. Aku berdiri. Mengusap-usap rambut Desi.

“Tunggu di sini, satu purnama ….”

dok. TS
dok. TS
Desi berat hati. Ia tetap duduk, dan sekali menoleh ke arah punggung di mana rembulan bulat membesar muncul dari permukaan laut.

“Terlalu lama …”

“Untuk masa depan kita, tak. Tak ada kata-kata lama.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun