Badanku bergetar diterjang ribuan huruf yang berseliweran. Belum lagi ragam kalimat dan tanda baca berebut memasuki kepala melalui lorong mataku. Beban di kepala begitu berat. Huruf dan kata menggumpal menimpa ubun-ubun.
"Makasih ya, Ten, kamu emang sahabat terbaik!"
Aku limbung diterpa badai aksara yang menyesakkan dada. Terkapar di hamparan huruf dan kata.
*Bahan calon kumcer terbaru Mengurai Senja
Tasikmalaya, 12-2-2023