Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

The Power IRT Berdaster Pilih Provider "Not Under Deliver"

28 Februari 2022   08:36 Diperbarui: 28 Februari 2022   08:37 1521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman Ibu Rumah Tangga Beraktivitas Tanpa Batas

"Paket!"

Jeritan khas si akang kurir bikin hati saya selalu bahagia mendengarnya. Tapi tidak bagi tetangga. Buktinya masih ada yang julid dan nyinyir mengatakan kalau saya ini kerja tidak, jarang keluar rumah tapi kok belanja online melulu. Memangnya bisa dapat uang darimana?

Dih, ga tahu apa-apa udah berburuk sangka wae eta tatangga. Awas siah!

"Untuk Teh Okti, paket skincare dari Jakarta. Dan ini paket medikit dari Klinik xxx."

Saya segera menerimanya. Setelah Akang Kurir berlalu, sebelum menutup pintu sempat terlihat para tetangga --yang sangat perhatian dan begitu peduli terhadap saya-- mereka yang berada di warung depan rumah salah satunya terdengar nyeletuk asal, "Belanja terus. Kerja enggak, gaya didahulukan, dari mana bisa beli semua itu coba?"

Saya tidak peduli. Lebih baik meninggalkannya dan segera bikin video unboxing untuk paket perawatan kecantikan yang baru saja saya terima ini.

Dipikir-pikir lucu juga para tetangga itu. Yah mungkin masyarakat di pedesaan pemikiran nya masih sederhana. Yang mereka lihat berangkat kerja, baru masuk akal bisa punya duit. Yang terlihat menggunakan seragam, baru bikin mereka silau. 

Lah yang cuma berdaster dan rebahan di rumah aja macam saya ini, pantas kalau dicurigai punya penghasilan dari hal gaib. Mereka mana tahu apa itu blogger atau influencer?

Mereka tidak tahu, zaman sekarang, meski di rumah saja kita bisa tetap produktif dan menghasilkan. Bekerja di belakang gadget, cuan mengalir sesuai porsinya. Jadi kalau cuma mau belanja online itu mah bisa banget.

Lagian kalau lagi ada rezekinya seperti paketan yang saya dapat hari ini, justru saya dapat tidak dengan mengeluarkan uang, asal bisa memberikan feedback positif saja. Paket skincare saya dapatkan cukup barter dengan ulasan dan foto serta video review.

Paket medikit pun saya terima itu sebagai goodybag dari acara zoom meeting yang diselenggarakan sebuah klinik kesehatan anak dari ibukota beberapa hari lalu. Saya tidak perlu kemana-mana, tapi ilmu dapat, jejaring semakin meluas, rezeki pun berdatangan. See, semua itu saya lakukan dari rumah saja.

Lagian jaman pagebluk seperti sekarang buat apa keluyuran? Yang kerja kantoran saja dirumahkan. Orang di desa mungkin belum beradaptasi dengan perubahan aktivitas yang drastis ini, lah setiap hari mereka masih tetap ke sawah. Makanya produktif dari rumah malah dicurigai punya penghasilan gaib. Hihi...

Saatnya Bijak Memilih Provider Internet Terbaik untuk Keluarga di Rumah

Meski hanya dari rumah tapi aktivitas belajar, bekerja, dan beribadah masih bisa dilakukan. Semua bisa terhubung dengan lancar berkat jaringan internet terbaik. Bersyukur banget saat pagebluk datang jaringan internet telah lebih dahulu masuk ke desa.

Dok pribadi
Dok pribadi

Dulu sepulang merantau dari Taiwan, majikan saya yang sampai sekarang masih rutin berkomunikasi bertanya, betah tidak jadi ibu rumah tangga tinggal di desa?

Hahaha, jujur awalnya saya bingung mau jawab apa. Secara, saat itu saya masih kerja dan masih bolak balik ke kota. Majikan bertanya demikian karena ia kerap kesulitan menghubungi saya karena kendala sinyal yang muncul tenggelam.

"Aku pikir kamu bakalan balik lagi ke Taiwan," katanya ketika saya bilang kalau di kampung apalagi cuaca buruk, sinyal memang sering terganggu. Komunikasi kami lewat Skype saat itu sering mati.

Ia berkata demikian karena ia tahu sebagai karyawan media sebelumnya saya telah terbiasa bekerja ditemani jaringan internet terbaik yang lancar jaya. Teknologi di Taiwan gitu loh...

Tapi saya tidak tergoda dengan ajakannya untuk kembali ke sana. Selain sudah punya kewajiban sebagai ibu rumah tangga, saya pun yakin dengan kemampuan sendiri. Dengan kerja keras, kendala ini pasti bisa diatasi.

Lupa lagi tahun 2009 atau 2010 saya pasang jaringan internet IndiHome di rumah yang saat ini telah menggunakan teknologi kabel optik dengan kecepatan setara internet di belahan dunia lainnya.

Saat cuti hamil, saya yang punya hobi menulis mendapat tawaran menggunakan domain untuk blog dari seorang teman sesama admin ketika masih mengelola blog gratisan di Multiply. Tawaran itu saya terima meski saat itu belum kepikiran bagaimana untuk memonetisasinya.

Awalnya blog jadi ajang saya mencurahkan segala permasalahan. Lama-lama nambah teman dan wawasan. Saat belajar tentang pola pengasuhan anak dan dunia parenting lainnya saya banyak mendapat teman dari beberapa daerah bahkan luar negeri.

Internet tanpa batas, jejaring luas prestasi memuaskan

Ada seorang praktisi homeschooling di Jepang yang mau berbagi tentang kurikulum anak usia dini belajar di rumah. Dengan semangat saya praktikkan. Eh, alhamdulillah hasilnya putra saya masuk SD dengan tidak masuk PAUD atau TK lebih dahulu. Malah bisa dibilang dibandingkan mereka yang sekolah TK, anak saya bisa mengungguli.

Setelah anak masuk SD otomatis saya tidak bisa kemana-mana selain mengantar jemput nya. Saat menunggu anak sekolah, waktu luang saya gunakan untuk belajar ngeblog dan belajar membuat konten. 

Bukankah semakin canggih teknologi semakin banyak yang harus dipelajari? Ya, jika tidak, jangan heran kalau kita cuma bisa diam di tempat atau bahkan tertinggal.

Aktivitas tanpa batas, raga saya memang di rumah. Tapi jiwa dan pikiran saya selalu berkelana mengelilingi Nusantara dan bahkan dunia. Berkat kecanggihan teknologi dan adanya jaringan internet apa yang sebelumnya dirasa tidak mungkin kini semua bisa terjadi.

Seiring waktu berjalan, bermunculan provider dan jaringan internet dengan segala promo dan tawaran. Oh, saya harus jadi pelanggan yang cerdas. Tidak ingin termakan rayuan promo dari iming-iming biaya murah, tapi layanannya malah jauh dari ekspektasi. Saya tetap memilih provider internet yang pasti-pasti saja.

Seperti memilih IndiHome untuk jaringan internet saya dan keluarga di rumah. Hingga saat ini belasan tahun kemudian saya tetap menggunakan jaringan internet IndiHome sebagai provider terbaik.

Jujur sih kendala selalu ada, namanya tinggal di pelosok desa, sarpras masih apa adanya tapi sebuah keberuntungan ketika jaringan internet bisa diakses. Sejauh ini IndiHome masih mengungguli rata-rata throughput performance paling baik.

Throughput performance adalah validasi perbandingan realisasi performa download speed yang dirasakan pelanggan dengan kecepatan download yang dijanjikan provider.

Provider terbaik seperti apa?

Beberapa hari lalu saya malah mendapatkan informasi jika ID pelanggan saya mendapatkan program royalty dari IndiHome berupa tambahan kecepatan internet hingga 20 Mbps tanpa biaya tambahan.

Diinformasikan juga jika sebagai pelanggan kami bisa menikmati peningkatan kualitas kecepatan upload, pengiriman data digital, dan sharing file sebagai bentuk apresiasi atas kesetiaan saya lebih dari 12 tahun berlangganan layanan IndiHome.

Hal itu sesuai dengan data dari Indonesia Mean Speeds pada Desember 2021 yang dirilis Ookla. Rilis itu menyatakan rata-rata kecepatan mengunggah (upload) di Indonesia mencapai 19,7 Mbps dan mengunduh (download) hingga 30,7 Mbps, dengan rasio upload berbanding download sama dengan 1 : 2.

Selanjutnya ada Enciety Business Consult melakukan riset yang lebih mendalam terkait Quality of Service (QoS) provider fixed broadband melalui Direct Observation di beberapa kota besar di Indonesia. 

Riset ini bertujuan untuk melakukan validasi dengan membandingkan realisasi performa download speed yang dirasakan pelanggan dengan kecepatan download yang dijanjikan provider.

Dari pengamatan tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa 5 provider dengan rata-rata throughput performance paling baik adalah IndiHome (102%) berada di urutan nomor satu. Diikuti MyRepublic (96%), CBN (84%), Oxygen (82%), Firstmedia (80%) dan Biznet ( 33%).

Di Ibukota Jakarta, berdasar direct observation yang dirilis Enciety di awal Februari 2022 lalu, dari segi kecepatan download, Paket 85 Mbps Biznet, pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download sebesar 30,2 Mbps dengan throughput 36%. 

Diikuti paket 50 Mbps MyRepublic pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download 44,2 Mbps dengan throughput 88%. Sedangkan untuk IndiHome, dominan pelanggan masih berlangganan paket 20 Mbps ke bawah, dari situ pelanggan rata-rata kecepatan download 20,6 Mbps dengan throughput 103%.

Dok pribadi
Dok pribadi

Hal yang perlu diketahui kecepatan kemampuan unduhan dan unggahan bukanlah satu-satunya rujukan. Masih ada parameter lain selain download dan upload speed yang tak kalah penting yaitu Latency.

Latency adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan suatu data sampai ke tujuan, yang diukur dalam satuan milisecond (ms).

Angka latency ideal adalah sedekat mungkin menuju nol. Dalam arti lebih kecil angkanya, lebih baik.

Latency sudah familiar bagi para gamer dan para atlet eSport, karena ukuran ini sangat mendukung skenario gaming kompetitif mereka.

Tidak hanya dalam skenario gaming saja, latency juga berpengaruh dalam pengalaman pelanggan menggunakan aplikasi interaktif lainnya, seperti aplikasi video conference Zoom, Cloudx, Google Meet dan sebagainya.

Nah, berdasarkan hasil pengamatan Enciety, tiga provider yang menempati peringkat latency terbaik (2.0 ms) yaitu IndiHome, MNC Play, dan MyRepublic.

Provider Pilihan tepat IRT

Saatnya sebagai pelanggan kita lebih melek dan jeli terhadap pilihan paket internet yang sesuai dengan pilihan yang tersedia. Jangan sampai, pengalaman menggunakan internet tidak sesuai dengan penawaran yang dijanjikan oleh provider.

Bukan hanya tidak mau rugi, (hehe, tahu sendiri ibu rumah tangga ituh apapun dilakukan demi mendapatkan harga dan penawaran terendah) tapi ya sangat tidak adil saja bagi pelanggan, kalau kita tidak memperoleh layanan seperti pada paket yang tertera saat pembelian, bukan?

Hal itu pasti jadi tantangan bagi para provider fixed broadband ke depan. Bagaimana mereka mampu menjawab kebutuhan pelanggan yang sering kali tidak tersampaikan secara langsung.

So, buat kita para pelanggan internet pastikan memilih provider yang tepat, bukan provider yang over promise, under deliver.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun