"Tak akan lama rasa kehilangan itu."
"Benarkah?"
"Benarkah kau tak akan melangkahkan kakimu di hatiku?" tanyanya lagi
"Tak akan."
"Tak akan?" tanyanya seraya memelukku erat.Aku merasakan pelukan yang sangat hangat dan menentramkan jiwaku. Hingga aku kembali tenggelam dalam indahnya mencintai lelaki itu.
"Terimakasih Uda ganteng?" bisikku lirih.
"Untuk apa?"
"Untuk kelembutan hatimu yang telah menyembuhkan hatiku."
Lelaki itu tak menyahut apapun selain menciumi anak rambut di keningku.
"Apakah ini pertemuan terakhir kita?"
"Mungkin?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!