Mohon tunggu...
No Name
No Name Mohon Tunggu... -

Bersemangat...periang..dan selalu optimis....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelataran Hati Uda

4 Januari 2010   09:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:38 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Tak akan lama rasa kehilangan itu."

"Benarkah?"

"Benarkah kau tak akan melangkahkan kakimu di hatiku?" tanyanya lagi

"Tak akan."

"Tak akan?" tanyanya seraya memelukku erat.Aku merasakan pelukan yang sangat hangat dan menentramkan jiwaku. Hingga aku kembali tenggelam dalam indahnya mencintai lelaki itu.

"Terimakasih Uda ganteng?" bisikku lirih.

"Untuk apa?"

"Untuk kelembutan hatimu yang telah menyembuhkan hatiku."

Lelaki itu tak menyahut apapun selain menciumi anak rambut di keningku.

"Apakah ini pertemuan terakhir kita?"

"Mungkin?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun