Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Penulis - Host Foodie

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Presidential Threshold Dihapus, Stabilitas Politik Jadi Taruhan?

2 Januari 2025   23:41 Diperbarui: 5 Januari 2025   01:36 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presidential Threshold 20 Persen Dihapus (Sumber: TribunNews)

Pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas, menyatakan akan mempelajari putusan MK ini dan menghormati keputusan tersebut.

Ia menegaskan bahwa pemerintah akan menindaklanjuti putusan ini sesuai dengan mekanisme yang berlaku. 

Sementara itu, DPR RI melalui Komisi II menyatakan akan segera menindaklanjuti putusan MK dengan melakukan revisi terhadap undang-undang terkait untuk memastikan pelaksanaan pemilu yang sesuai dengan putusan tersebut.

Penghapusan presidential threshold oleh Mahkamah Konstitusi menandai babak baru dalam sistem politik Indonesia.

Keputusan ini membuka peluang bagi partai politik dari berbagai ukuran untuk berpartisipasi lebih aktif dalam proses pemilihan presiden dan wakil presiden. 

Meskipun demikian, tantangan terkait potensi fragmentasi suara dan stabilitas politik pasca-pemilu perlu menjadi perhatian bersama. 

Diperlukan kerjasama antara pemerintah, legislatif, partai politik, dan masyarakat untuk memastikan bahwa perubahan ini membawa dampak positif bagi demokrasi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun