Di sisi lain, banyak anak yang merasa kesulitan untuk membuka diri, apalagi jika mereka merasa takut dengan reaksi orang tua. Terkadang, kalimat seperti, "Kan sudah Mama bilang!" atau "Makanya, dengar nasihat orang tua!" justru membuat mereka semakin tertutup.Â
Bukan hanya merasa dihukum atau dihakimi, tetapi juga merasa bahwa apa yang mereka alami tidak dianggap serius. Mereka berpikir, "Buat apa cerita lagi?" setelah merasa disepelekan sebelumnya. Ditambah lagi, kesibukan orang tua yang sering kali membuat waktu berkualitas dengan anak terabaikan. Hal ini membuat anak merasa tidak ada cukup koneksi emosional untuk berbagi perasaan mereka.
Apa yang Harus Diubah?
Jika rindu ingin melihat anak terbuka, anda perlu mengubah tata cara berkomunikasi. Salah satu hal yang paling penting adalah mendengarkan mereka dengan empati. Tahan diri untuk tidak langsung memberi solusi atau menyalahkan, karena seringkali yang mereka butuhkan hanyalah didengarkan. Ciptakan juga ruang aman bagi mereka, di mana mereka tahu bahwa apapun yang mereka ceritakan tidak akan membuat mereka dihukum atau dihakimi.Â
Hal kecil seperti respons "Mama/Papa bangga kamu mau cerita" bisa membuat mereka merasa dihargai. Selain itu, berbagi pengalaman pribadi dengan anak juga penting, tapi jangan terkesan menjatuhkan atau membanggakan diri. Ceritakan saja kesalahan atau perjuangan yang pernah Anda hadapi saat muda, agar mereka tahu bahwa orang tua juga pernah melalui hal yang sama.
Seringkali, orang tua merasa bahwa zaman mereka dulu jauh lebih mudah---mereka bisa mendapatkan pekerjaan dengan cepat, tidak ada media sosial yang menambah beban sosial, dan segala sesuatunya tampak lebih sederhana. Namun, kenyataannya, tantangan yang dihadapi anak-anak sekarang sangat berbeda dan lebih kompleks. Tekanan dari media sosial, persaingan akademik, dan harapan sosial yang tinggi membuat mereka merasa terisolasi.Â
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami bahwa meskipun masa lalu kita berbeda, tantangan mereka juga nyata dan membutuhkan pendekatan yang lebih sensitif dan pengertian.
Mari Memulai Perubahan
Mengubah pola komunikasi dengan anak memang bukan hal yang mudah, tetapi itu adalah langkah pertama yang sangat penting untuk membangun hubungan yang lebih terbuka dan sehat.Â
Sebagai orang tua, anda perlu berusaha menciptakan ruang yang aman dan bebas dari penilaian, di mana anak merasa nyaman untuk berbagi perasaan dan masalah yang mereka hadapi.
Perubahan kecil dalam cara anda "mendengarkan dan memahami" bisa membawa perubahan besar bagi hidup anak. Jadi, mulailah dengan satu langkah sederhana: dengarkan tanpa menghakimi.