Mohon tunggu...
Terry Te
Terry Te Mohon Tunggu... -

~ hanya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Beri Saja Aku Sepasang Sayap Doa

11 Maret 2012   03:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:14 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi kali ini Diaz masih terkejut dengan permintaan Lala yang diluar kebiasaan, sudah dua kali Jumat, dua kali Sabtu meminta pertemuan, serta kali ini ingin ke pasar malam.

“Kali ini aku mau naik yang warna ungu ya Diaz,” pinta Lala di antara gumam penuh permen kapas merah muda.

Diaz mengangguk, dia pun tersenyum, mereka menyukai wahana bianglala di setiap pasar malam. Semua warna mereka pernah menaiki. Saat puncak tertinggi, mereka saling berpeluk, Diaz mencium kening Lala, lembut.

aku menarik tubuhmu ke dadaku, supaya kau lebih dekat dengan hidupku.

Seminggu berlalu. Diaz belum berkabar pada Lala, tugas kampus begitu berat menuntut penyelesaian segera. Pun belumlah sempat waktu mengunjungi Lala, kekasihnya. Rindu menggelitik dadanya.

[nada dering]

Lala.

Segera Diaz mengangkat teleponnya.

“Nak Diaz? Ini mama Lala, Nak. Bisakah kau kemari, Mama tunggu ya, Nak.”

“Baik Ma, eh Tante, eh Mama...,” terbata Diaz dalam kejut. Rasa ngilu menyelinap. Semoga kabar baik.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun