Mohon tunggu...
Terry Te
Terry Te Mohon Tunggu... -

~ hanya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Beri Saja Aku Sepasang Sayap Doa

11 Maret 2012   03:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:14 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kau harus mau saat kuajak ke pasar malam, menikmati bentang malam dari atas bianglala, dan kita adalah penguasa, di sana.

[nada getar]

Diaz mengangkat sebelah alisnya, melirik pada ponselnya, tertera nama Lala. Dibiarkannya. Terburu segera beberes buku dan laptop, dan meninggalkan perpustakaan yang telah mengurungnya selama dua jam. Tak terasa.

“Ya, La...?”

“Diaz, ada pasar malam dekat rumah, ajak aku ya... aku tunggu di rumah, seperti biasa,” suara lala merajuk, suara yang menggemaskan bagi Diaz, dan selalu rindu.

“Ini kan hari Jumat, tumben? Biasanya aku tak boleh ke rumah hari Jumat hingga Sabtu, tak apakah?” sedikit dengan suara heran.

“Tak apa, ayolah, seperti katamu, kau harus mau saat kuajak ke pasar malam, menikmati bentang malam dari atas bianglala, dan kita adalah penguasa, di sana.”

“Iya, aku datang Lala, sayang,” Diaz menutup pembicaraan.

jika aku mengajakmu, kita bisa menikmati malam sampai habis waktu, di atas sebuah permainan, aku mencium keningmu.

Lala, perempuan yang bagi Diaz adalah seolah terakhir melabuhkan detak debar dadanya. Pertemuan yang biasa, perkenalan yang samar. Hanyalah berteman pada mula, sejak semester satu, dan kini menjadi kekasihnya hampir tiga semester ini.

Cinta itu sederhana, baginya dia tak masalah ketika Lala menginginkan tanpa pertemuan di hari Jumat dan Sabtu, tanpa tanya mengiyakan saja. Sederhana saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun