Mohon tunggu...
Fahmi Ulum
Fahmi Ulum Mohon Tunggu... Peternak -

Peternak

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Perpustakaan (3)

21 Februari 2016   19:39 Diperbarui: 23 Maret 2016   09:35 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Saat itu juga terpikir olehku untuk menyediakan kotak untuk barang tertinggal atau barang hilang di perpustakaan ini.

“Begini saja, besok pagi ke sini lagi. Datang ke saya. Akan saya coba bantu mencarinya. Sekarang sudah larut” Kukatakan kepadanya yang sepertinya sudah putus asa.

“Maaf pak, seminggu ini saya ada praktikum di luar kota. Itulah sebabnya….” Dia memotong perkataannya karena air matanya mulai merembes. Menyadari hal itu, dia langsung mengusapnya dengan tangan.

Aku hanya diam. Keadaan seperti ini membuatku bingung. Apalagi hanya berdua di malam hari dalam satu ruangan yang sepi.

Melihatnya yang diam, saat itu aku mulai memahami mengapa anak ini bersikeras untuk mencari barangnya yang tertinggal tersebut saat ini juga.

“Ya sudah.. begini saja, Kamu ke sini lagi ketika kamu sudah balik dari praktikum, insyaallah Al Quran-mu sudah ketemu. Dan sementara itu, seminggu ini mungkin kamu bisa pakai Al Quran yang lain. Kalau kamu mau, kamu bisa meminjam punya saya. Sekarang kita pulang dulu.” Ku katakan kepadanya yang masih sesenggukan.

Akhirnya dia mau pulang setelah tangisnya mereda. Dia mengucapkan terima kasih atas tawaranku yang tidak dia ambil. Setelah dia keluar, kumatikan kembali lampu ruangan baca. Kukunci pintu. Waktu telah menunjukkah pukul 22.45 ketika aku sampai di luar gedung. Kulihat sekeliling mencari mahasiswi tersebut yang sepertinya telah menghilang.

Kurenggangkan badan dengan tarikan nafas panjang. Malam yang dingin dengan anginnya yang sejuk. Sepertinya langit mendung karena tidak ada bintang. Ada juga lampu-lampu temaram yang indah. Rasa capek dan penatku terasa hilang. Dan saat itu kusadari ada perasaan aneh dalam hatiku. Perasaan aneh yang aku tak tahu namnya, ketika menyadari suatu hal tertentu bisa dengan mudah merubah keadaan diri seseorang.

Bersambung di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun