Mohon tunggu...
Fahmi Ulum
Fahmi Ulum Mohon Tunggu... Peternak -

Peternak

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Perpustakaan (3)

21 Februari 2016   19:39 Diperbarui: 23 Maret 2016   09:35 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Dia bergegas menyusuri rak-rak buku. Dia bergerak dengan cepat. Mungkin karena dia merasa tidak enak terhadapku. Di saat yang sama, aku mulai menikmati suasana perpustakaan yang sepi. Kuputar ingatanku kembali selama hampir tiga tahun di sini. Dan akhirnya aku yakin kalau ini adalah saat pertamaku merasakan hal seperti ini.

Tidak ada suara bising CPU, AC, dan pengunjung. Hanya buku-buku yang terjajar tenang dengan teman-temannya. Mungkin di dunia paralel yang lain, mereka sedang istirahat mempersiapkan diri untuk kembali melayani kami para manusia esok hari. Dan sayangnya istiharat mereka harus terganggu oleh kami berdua, terkhususnya anak ini yang sedang sibuk memilah-milah deretan buku.

“Hei.. tadi tas kamu di meja baca sebelah situ. Bukan di rak buku.” Aku berjalan mendekatinya.

“Iya pak, tapi tadi saya meninggalkannya di sini” Mulai tampak kekhawatiran di wajahnya.

“Memangnya apa yang tertinggal?”

“Tadi itu saya membawanya ke sini pak, karena saya ingin mencocokkannya dengan buku yang saya cari. Kemudian teman saya sms kalau dosen telah datang. Karena saya takut telat, saya tinggalkan di sini di antara buku-buku. Tas sayapun saya tinggal. Dengan niatan kembali lagi ke sini..” Suaranya pelan dan tubuhnya mulai sedikit gemetar.

“Hei.. apa bentuk barangnya?” kupotong penjelasannya.

“Itu pak.. Al Quran. Itu pemberian kakek dari rumah” Dia menjawab dengan ragu.

Aku terkejut mendengar jawabannya.

“Kamu semester berapa?” Ku coba menenangkan suasana.

“Semester dua Pak” Jawabnya pelan. Matanya semakin berkaca-kaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun