Prinsip pertama dari gerakan abad baru ini adalah doktrin tanggung jawab individu. Ini adalah versi Barat dari dogma Timur Kuno mengenai karma, bahwa setiap tindakan membangkitkan konsekuensi yang akhirnya akan didahapi oleh si pelaku.
Pandangan tentang tanggung jawab individu di abad baru ini menekankan bahwa setiap individu bertanggung jawab untuk semua yang ia lakukan.
Namun, ini bukanlah jenis individualisme yang memandang "setiap orang untuk dirinya sendiri," yang memuaskan hasrat seseorang demi dirinya sendiri dan persetan dengan semua orang yang lain.
Ini adalah filosofi etika yang menaikkan individu ke tingkat global. Bahwa kita semua punya tanggung jawab individu untuk melestarikan lingkungan, mencegah perang nuklir, menghapus kemiskinan, termasuk tanggung jawab menghadapi pandemi, dan lain sebagainya.
Dalam pandangan ini, penting untuk kita berpikir, bila dia tidak mau divaksin setidaknya saya mau untuk kepentingan kami bersama. Bila dia tidak mau menggunakan masker, setidaknya saya menggunakannya untuk kepentingan kami bersama.
Sebab, bila dia baik-baik saja tanpa itu semua, tanpa vaksin dan tanpa masker, mungkin sebenarnya memang saya yang memerlukannya. Agar saya tidak menulari orang lain dengan penyakit yang saya punya.
Bila saya memiliki kesadaran demikian, setidaknya saya sudah menjalankan tanggung jawab saya sebagai individu di tengah tantangan global. Saya tidak bersembunyi dalam tanggung jawab itu.
Tambahan Informasi, Sekadar Penutup
Mungkin tidak enak rasanya bila kita disuruh ikut memikul tanggung jawab atas sesuatu yang bukan menjadi pilihan kita. Namun, begitulah kenyataannya, apa yang terjadi kini rasanya bukan tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Atau bisa jadi ini adalah buah impian dari masa lalu untuk masa depan sesudahnya.
Dasawarsa pertama dari abad baru menjelang milenium ketiga disebut oleh Naisbitt dalam buku terbitan tahun 1990 itu sebagai abad baru vaksin. Abad di mana bioteknologi dapat melicinkan jalan menuju era baru dalam perawatan kesehatan.
Melalui rekayasa genetik dimungkinkan untuk memberi vaksin sepenuhnya terhadap banyak penyakit dengan satu tusukan di lengan. "Rekayasa genetik akan menghasilkan penciptaan abad baru vaksin," ujar Dr. Kenneth Warren, seorang anggota Yayasan Rockefeller.