Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Memahami Vaksinasi sebagai Tanggung Jawab Individu di Tengah Tantangan Pandemi Global

9 Februari 2022   12:44 Diperbarui: 10 Februari 2022   12:20 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Megatrends 2000: Sepuluh Arah Baru untuk Tahun 1990-an (Sumber: perpusnas.go.id)

Sikap seperti ini merupakan gambaran latar belakang terjadinya sikap abai terhadap penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-sehari maupun tingkat kepedulian terhadap tercapainya target vaksinasi.

Lalu, bagaimana cara menyikapinya?

1. Perlu Terus Meningkatkan Literasi Digital

Perkembangan teknologi yang kurang diimbangi dengan meningkatnya literasi digital bisa menyebabkan bias dan masalah tambahan akibat tumbuh suburnya sikap "apa-apa asal dibagikan", apa-apa asal share.

Rendahnya literasi digital berpengaruh terhadap tingkat kepekaan, kecerdasan, serta kedewasaan seseorang dalam menyikapi suatu informasi yang dia terima.

Dikutip dari katadata.co.id, literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan memakai informasi dari berbagai sumber yang bisa diakses melalui komputer.

Menurut Paul Gilster dalam buku "Digital Literacy", perkembangan komputer terjadi pada tahun 1980-an.

Komputer yang awalnya dipakai di lingkungan terbatas semakin menyebar pada tahun 1990-an. Perangkat komputer memungkinkan informasi bisa diakses dan disebarluaskan melalui jaringan internet.

Megatrends 2000: Sepuluh Arah Baru untuk Tahun 1990-an (Sumber: perpusnas.go.id)
Megatrends 2000: Sepuluh Arah Baru untuk Tahun 1990-an (Sumber: perpusnas.go.id)

Ada sebuah penjelasan menarik dari buku "Megatrends 2000: Sepuluh Arah Baru untuk Tahun 1990-an" yang ditulis oleh John Naisbitt dan Patricia Aburdene. Penjelasan dari bagian tentang teknologi yang memberikan kekuasaan kepada individu.

Ketika distopian besar George Orwell menulis 1984, Stalin masih hidup dan Hitler baru saja meninggal dunia. Tidak heran, Orwell percaya bahwa diktator masa datang akan menggunakan kemajuan teknologi untuk menaklukkan orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun