Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rumah Adat Karo dan Strategi Bumi Hangus dalam Sepucuk Surat dari Bung Hatta

16 Agustus 2021   14:17 Diperbarui: 16 Agustus 2021   14:26 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Adat Karo, "Rumah si 16 Jabu" (Koleksi Tropen Museum, Belanda)

 

Surat dari Bung Hatta, Apresiasi Bagi Perjuangan Rakyat Tanah Karo

Pengorbanan rakyat Tanah Karo melalui strategi bumi hangus ini tak kurang mendapat perhatian dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Drs. Mohaman Hatta. Ia mengetahui benar jiwa patriotik rakyat Karo dalam perjuangan gigih melawan tentara Belanda selama masa agresi militer Belanda yang pertama itu.

Hal itu disebabkan menjelang  agresi pertama militer Belanda, beberapa hari menjelang tentara Belanda menduduki Kabanjahe dan Berastagi, Bung Hatta berada di Berastagi. Beliau dapat diloloskan dari sergapan tentara Belanda dengan bantuan sepenuhnya para pejuang yang berjuang di front Tanah Karo. Ia diloloskan dari Tanah Karo ke daerah Tapanuli melalui Sidikalang, seterusnya menuju Bukit Tinggi.

Atas dasar itulah, pada tanggal 1 Januari 1948, Drs. Mohamad Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia menuliskan sepucuk surat dari Bukit Tinggi, Sumatera Barat, kepada rakyat Tanah Karo. Isi dalam surat itu kini terpatri pada sebuah prasasti yang dilekatkan pada sebuah monumen berlokasi di Taman Mejuah-juah, Berastagi.

Surat Pujian Bung Hatta untuk Pejuang Tanah Karo (Sumber foto: karosiadi.blogspot.com)
Surat Pujian Bung Hatta untuk Pejuang Tanah Karo (Sumber foto: karosiadi.blogspot.com)

Selengkapnya isi suratnya berbunyi demikian:

Bukit Tinggi, 1 Januari 1948

            Kepada rakyat Tanah Karo yang kucintai,

            Merdeka!

            Dari jauh kami memperhatikan perjuangan saudara-saudara yang begitu hebat untuk mempertahankan tanah tumpah darah kita yang suci dari serangan musuh. Kami sedih merasakan penderitaan saudara-saudara yang rumah habis dibakar, kampung halamannya jatuh ketangan musuh yang ganas, yang terus menyerang dan melebarkan daerah perampasannya, sekalipun ceace-fire sudah diperintahkan oleh Dewan Keamanan UNO. Tetapi sebaliknya kami merasa bangga dengan rakyat yang begitu sudi berkurban untuk mempertahankan cita-cita kemerdekaan kita.

            Saya bangga dengan pemuda Karo yang berjuang membela tanah air sebagai putera Indonesia sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun