Maka tidak mengherankan kalau peradaban manusia sejak zaman dulu kala dikenal sebagai peradaban sungai, seperti peradaban Mesopotamia di sekitar lembah sungai Eufrat dan Tigris, peradaban lembah sungai Nil di Mesir, peradaban lembah sungai Yang Tze Kiang Di Tiongkok, peradaban lembah sungai Indus di India, peradaban lembah sungai Mekong di Thailand, dan sebagainya.
Lagi menurut Brahma Putra, sejarah mencatatkan bahwa raja terakhir Suku Karo di Aceh Besar bernama Manang Ginting Suka.
Secara demografi, pada masa kini orang-orang Karo secara signifikan berdomisili dan mewarnai kultur di berbagai daerah, seperti Tanah Pinem, Tiga Lingga dan Gunung Sitember di Kabupaten Dairi; Lau Deski, Lau Perbunga, dan Simpang Simadan di Kabupaten Aceh Tenggara; Tanjung Morawa, Sibolangit, Kutalimbaru, Deli Tua dan Biru-biru di Kabupaten Deli Serdang; dan Dolok Silau di Kecamatan Simalungun. Beberapa nama tempat-tempat itu bahkan adalah juga nama-nama desa di Kabupaten Karo. Sedangkan di Kabupaten Langkat sendiri orang-orang Karo banyak berdomisili di Bahorok, Kutambaru, Sei Bingai, Kuala, Salapan, Selesai, Batang Serangan, dan Sirapit.
Merenungkan cerita sejarah ini sebagai orang Karo, setelah sebelumya menyusuri sungai Sei Bingai seusai perayaan natal di Batu Minjah Langkat, dan kembali pulang lewat jalur Telagah menuju Kabanjahe, seperti berjalan menyusuri jalan sejarah berbungkus ritus spiritual.
Apa yang penting tentang ini adalah bahwa semua kita bersaudara. Tidak penting untuk berkelahi soal apa yang benar dan apa yang salah, karena sebenar-benarnya manusia adalah yang berguna bagi sesamanya.
Di ketinggian 1400 meter di atas permukaan laut, di bawah tugu Kuliki, batas sebelah Utara Kabupaten Karo dengan Kabupaten Langkat, di suhu 16 hingga 17 derajat celcius ini, aku setidaknya mendapat tambahan jawaban atas pertanyaan eksistensialis terkait siapa, darimana, dan untuk apa saya ada. Karena pertanyaan tentang kemana saya nanti sudah terjawab di peringatan hari natal tadi.
Di depan sana, terhampar keindahan alam pegunungan, dengan udara yang sejuk, ciri khas daerah penghasil buah dan sayuran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H