Mohon tunggu...
Aven Jaman
Aven Jaman Mohon Tunggu... Administrasi - penulis

Menjadi Berarti

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Jilat Jokowi, Bambang Pacul Framing Jahat atas Materi Eksepsi Johnny Plate

8 Juli 2023   11:34 Diperbarui: 8 Juli 2023   13:01 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab, sudah beberapa kali kejadian Pacul ini bikin heboh publik tanah air lewat aksi-aksi konyolnya. Dulu membuat komentar miring terhadap Ganjar. Belakangan malah Ganjar yang dicapreskan oleh partainya, PDIP. Lalu Pacul juga yang menelanjangi diinya sendiri kalau dia adalah petugas partai dan bukan abdi rakyat lewat pernyataannya di ruang sidang resmi DPR.

Lalu kini bikin pernyataan yang seperti hendak menjilat Jokowi. Padahal, di mata banyak pengamat politik, lewat bahasa-bahasa simbolik yang dilemparkannya di muka publik, Jokowi cenderung mengusung Ketum Gerindra yakni Prabowo sebagai penerusnya kelak di 2024, bukan capres dari partainya Bambang Pacul (PDIP) yakni Ganjar Pranowo.

Pacul seperti hendak sengaja mengangkangi azas praduga tak bersalah dalam pusaran sebuah kasus. Kalimat yang diungkapkannya seakan hendak menggiring publik bahwa Johnny Plate telah benar-benar terbukti korupsi. Lalu, tindakan itu seolah karena arahan Presiden Jokowi.

Publik harus awas, jangan mudah termakan framing! Karena pastinya jelas, kalau Plate berniat untuk memperkaya diri dengan memanfaatkan BAKTI saya rasa perlu dibuat pembuktian terbalik dulu, apakah ada penambahan aset, kas dan setara kas dalam diri Plate sejak Proyek BTS 4G BAKTI itu digelar. 

Kalau belum maka publik tak boleh main telan mentah-mentah tuduhan yang dilemparkan jaksa atau pula kipas-kipasan yang dibuat Pacul. Malah mungkin Bambang Pacul hanya hendak manfaatkan situasi demi pemilu 2024 mendatang.

Pacul harusnya tahu bahwa yang sedang dihadapi oleh Plate adalah giringan opini yang dimainkan oleh kejaksaan bahwa seolah Plate berinisiatif memanfaatkan BAKTI untuk memperkaya diri.

Sementara, bukti-bukti yang dibeberkan kejaksaan bukanlah hasil pembuktian terbalik atas seluruh aset yang dimiliki Plate. Jadi, silakan kejaksaan lakukan pembuktian terbalik dulu lalu hasilnya dibeberkan di hadapan pengadilan bahwa Johnny Plate telah memperkaya diri dari dana Proyek BTS 4G BAKTI. 

Ukurannya sederhana kok, ada tidak penambahan aset yang dimiliki Plate? Nilai pertambahan itu ekuivalen tidak dengan nilai kerugian negara yang ditimbulkan olehnya? Jika tidak, lalu darimana kesimpulan bahwa Plate telah korup?

Sementara, sejauh yang berhasil saya kumpulkan data-datanya, Plate selama menjabat sebagai menteri hanya pada 2020 telah berhasil membuat sertifikat tanah yang dibelinya pada pada 2016, aset yang dibelinya sebelum menjabat sebagai menteri. Lalu mengapa dia dibuat seolah "ngarang" bertindak atas arahan presiden demi korupsi terjadi? Terus, Pacul datang seolah hendak menegaskan tuduhan itu benar adanya? Hmmm...

Kita belum bedah lho kalau misal yang nakal adalah pelaksana proyek dan bukan Plate. Perkataan Pacul bisa dia pertanggungjawabkan tidak nantinya? Itulah kekuatiran dan kegelisahan saya hingga tulisan ini pun lahir.

Sebab, sampai dengan saat tulisan ini dibuat, kalau kasus BAKTI ini ditelaah dengan jernih sepertinya yang bermain adalah Kuasa Pengguna Anggaran yakni Anang Latif, dkk di BAKTI. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun