Lihatlah di Bangka Belitung, eksploitasi timah “tanpa terkendali” oleh pihak yang tidak memiliki AMDAL dan tidak peduli lingkungan, maka tanah Bangka Belitung menjadi bopeng-bopeng. Justru dengan pemanfaatan kapur oleh perusahaan yang memiliki komitmen terhadap lingkungan, selalu diawasi pemerintah melalui penilaian proper, diawasi DPR dan lainnya, maka pemanfaatan kapur menjadi terkendali, dan bahkan luas hutan bisa meningkat dengan reklamasi pasca tambang. Lagian kenapa Semen Rembang yang disalah-salahkan, sedangkan perusahaan ini hanya menambang diarea seluas 520 hektar atau kurang dari 5% dari seluruh area ijin penambangan kapur di Rembang. Masak minoritas disalahkan atas sikap mayoritas yang rusak lingkungan.
Di Tuban, area bekas tambang kapur sudah mulai direklamasi dengan tanaman produktif seperti kayu jati, mahoni dan lainnya. Artinya begitu industri Semen Rembang tutup fungsi alam akan kembali seperti semula bahkan dapat lebih baik.
Selamat bertugas Pak Ganjar, lakukan yang terbaik untuk masyarakat Jawa Tengah. Meskipun kenekatan Bapak dengan visi kedepan dan berbagai terobosan akan menciptakan oknum/kelompok yang merasa tidak senang dengan sepak terjang Bapak. Teruslah nekat untuk kebaikan rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H