Mohon tunggu...
Liem Ann
Liem Ann Mohon Tunggu... karyawan swasta -

idem

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hitam

12 Juni 2015   15:23 Diperbarui: 14 Juni 2017   13:19 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

 Entah dia bisa membaca pikiranku atau tidak, tapi aku benar-benar merasa bahwa kalimat itu tepat sasaran. Di saat aku mulai menepis rayuannya dengan pikiran negatif, tiba-tiba saja dia mengatakan sesuatu tentang pikiran jahat dan kebenaran.

 Kembali kutatap susu di cangkir. Kali ini bukan karena tersipu, tapi karena merasa bersalah. Dia tidak melakukan sesuatu yang jahat padaku, kenapa aku malah menghinanya. Aku belum berani menanyakan yang ketiga. Mungkin lebih baik menjadi misteri daripada pikiranku semakin kacau.

 “Yang ketiga,” suaranya terdengar tanpa kuminta.

 Aku menarik napas dalam-dalam, menyiapkan batin untuk yang selanjutnya.

 “Hitam juga bisa berarti sesuatu yang belum terungkap, misteri. Biasanya manusia lebih suka membiarkan sesuatu tidak terungkap daripada menghadapinya.”

 Suara tawa lepasku tiba-tiba menutupi melodi air hujan. Dia benar-benar mengalahkanku, tapi aku senang dengan kekalahan ini. Kali ini kutatap dia tanpa ragu, bahkan perasaan gugup pun tiba-tiba hilang. Dia memasang senyum menggoda yang bagiku sangat menarik.

 “Jadi?” katanya “Apa yang kau pikirkan bila mendengar kata ‘hitam’?”

 Sekarang aku bisa menjawabnya. “Hitam adalah warna yang menjadi pasangan warna putih.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun