Jawaban singkat-jelas-padat-tidak memuaskan.
“Berapa banyak? Contohnya?”
“Aku bisa menyebutkan tiga.” Dia meneguk kopi lagi lalu meletakkan cangkirnya yang hampir kosong.
“Pertama?”
Kedua matanya menatapku lekat seakan pandangannya terkunci pada wajahku. “Hitam adalah warna yang bisa mengungkapkan keindahan.”
Dia diam sesaat, membiarkan raut wajahku berubah menagih penjelasan.
“Seperti yang kulihat sekarang.” Dia memasang senyum. “Wajahmu terlihat menarik di antara rambut hitam yang panjang.”
Saat mengerti maksudnya, aku segera menatap susu di depanku, berharap supaya wajahku tidak tersipu. Sepertinya berhasil, aku tidak merasakan wajahku panas.
Dasar laki-laki! Selalu mengatakan rayuan gombal bila ada kesempatan. Dia pasti senang melihatku salah tingkah, dan di akhir dia akan menertawakanku.
“Yang kedua?” aku meliriknya dan menyiapkan diri menghadapi rayuan gombal berikutnya.
Masih menatapku lekat, “Yang kedua, hitam berarti pikiran negatif atau jahat. Biasanya manusia lebih bisa menerima hal-hal negatif meski sebenarnya yang positif mengungkapkan kebenaran.”