Mohon tunggu...
Liem Ann
Liem Ann Mohon Tunggu... karyawan swasta -

idem

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hitam

12 Juni 2015   15:23 Diperbarui: 14 Juni 2017   13:19 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Jawaban singkat-jelas-padat-tidak memuaskan.

 “Berapa banyak? Contohnya?”

 “Aku bisa menyebutkan tiga.” Dia meneguk kopi lagi lalu meletakkan cangkirnya yang hampir kosong.

 “Pertama?”

 Kedua matanya menatapku lekat seakan pandangannya terkunci pada wajahku. “Hitam adalah warna yang bisa mengungkapkan keindahan.”

 Dia diam sesaat, membiarkan raut wajahku berubah menagih penjelasan.

 “Seperti yang kulihat sekarang.” Dia memasang senyum. “Wajahmu terlihat menarik di antara rambut hitam yang panjang.”

 Saat mengerti maksudnya, aku segera menatap susu di depanku, berharap supaya wajahku tidak tersipu. Sepertinya berhasil, aku tidak merasakan wajahku panas.

 Dasar laki-laki! Selalu mengatakan rayuan gombal bila ada kesempatan. Dia pasti senang melihatku salah tingkah, dan di akhir dia akan menertawakanku.

 “Yang kedua?” aku meliriknya dan menyiapkan diri menghadapi rayuan gombal berikutnya.

 Masih menatapku lekat, “Yang kedua, hitam berarti pikiran negatif atau jahat. Biasanya manusia lebih bisa menerima hal-hal negatif meski sebenarnya yang positif mengungkapkan kebenaran.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun