Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Filosofi Kembang Api dan Kemerdekaan Indonesia Menuju 74 Tahun

1 Januari 2019   07:48 Diperbarui: 1 Januari 2019   08:42 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duhai.... saksikan si Adikuasa memborong emas kita berkarung-karung!
Minyak kitapun dilalap habis sampai mereka kembung!
Hutang kita saja ditunggak tak terhitung!
Tapi apa mau dikata begitulah semuanya berlangsung...

Negeri tetangga hanya bilang kita cuma kampung,
yang bisa menyediakan babu yang siap di pentung!
Jika macam-macam hukum pancung atau gantung...
Cuma satu atau dua orang yang bisa lolos jika beruntung..

Ada lagi negara kecil sepuntung
besarnya tak lebih dari seperlima pulau Belitung
tapi... dengan mudah dada mereka membusung,
kemarilah kalian berbelanja kita diskon seharga warung!

Duhai....Negeri ini persis seperti ayam mati di lumbung
Tanahnya kaya tapi rakyatnya menderita busung....
Bisanya cuma makan aking atau gadung
paling untung dapat lauk ikan kembung yang benar kembung!

Jadi apa kelak negeri ini bersambung?
Apa bencana alam itu akan mulai merubung?
Ekonomi negeri ini makinkah terkatung?
Kasihan rakyat kini makin bingung dan limbung!

Hayolah kawan.... siaplah bertarung
setidaknya selamatkan anak cucu si upik dan si buyung
berdo'alah agar kita terlindung...
dari para munafik yang menggerogoti negeri ini... bung!

Bandung, 9 Juli 2009

Dimuat di blog,
https://desioktoriana.wordpress.com/2010/05/13/negeriku-berkabung/

Kesemuanya hanyalah bentuk kekhawatiran semata, opini yang dibuat berdasarkan pandangan penulis yang merasa belum sepenuhnya merdeka. Semoga menjadi bahan pemikiran bagi kita untuk tahun menyambut 2019. Tahun yang sarat dengan  kegiatan politik, utamanya Pilpres Bulan April mendatang. Sudah waktunya kita berpikir dimana saat yang tepat dalam meletakkan sebenar-benarnya perayaan.

Bandung, 1 Januari 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun