"Oh begitu, baiklah", dengan rasa hormat sayaÂ
"Begini pak, saya melihat bapak saat jam siang kira-kira jam sepuluhan menghilang dari kantor, terus apa yang akan Bapak lakukan kedepan? Saya harap Bapak merubahnya", tanya dia.
"Siap Pak, bukankah saya ijin kepada Bapak?", Kelasku.
"Ya pak, tapi itu saya tidak berkenan", dia menjelaskan
"Baik Pak, mohon maaf saya ijin karena ada keperluan mendesak dan saya harus mengantar anak periksa, ini sifatnya insidental pak. Saya kira semua orang pernah mengalaminya." Jawabku.
"Ya Pak silahkan Bapak tanda tangan pembinaan di sini, tapi saya tetap mencatat juga kebaikan Bapak"
"Pak ini kan sedang pandemi, siswa sedang belajar di rumah, ya menurut hemat saya saya ijin meninggalkan kantor dan kembali lagi adalah hal yang wajar, mengingat semua pembelajaran sudah dipersiapkan lewat online", saya menjelaskan.
"Ya pan ini hanya catatan saja untuk saya pribadi", jawabnyaÂ
Entahlah saya betul-betul tidak paham apa yang sedang terjadi. Padahal saya sekuat tenaga bekerja dengan baik. Full dari 06.30 wib saya sudah sampai di kantor lebih pagi dari yang lainnya, bahkan pulang lebih terakhir. Â Tidak pernah ada catatan buruk.
Bahkan salah satu klien saya sama sekali tidak pernah masuk tidak dapat teguran blas.Â
Ada pula beberapa karyawan senior yang suka menghilang jam kantor dan datang seenaknya tidak dapat teguran. Heran saya entahlab apa yang terjadi mungkin ini Allah sedang menguji kecintaanku dan ketaatanku.Â