Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Semua Muncul dari Hati

8 Januari 2021   16:29 Diperbarui: 8 Januari 2021   16:59 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Oh begitu, baiklah", dengan rasa hormat saya 

"Begini pak, saya melihat bapak saat jam siang kira-kira jam sepuluhan menghilang dari kantor, terus apa yang akan Bapak lakukan kedepan? Saya harap Bapak merubahnya", tanya dia.

"Siap Pak, bukankah saya ijin kepada Bapak?", Kelasku.

"Ya pak, tapi itu saya tidak berkenan", dia menjelaskan

"Baik Pak, mohon maaf saya ijin karena ada keperluan mendesak dan saya harus mengantar anak periksa, ini sifatnya insidental pak. Saya kira semua orang pernah mengalaminya." Jawabku.

"Ya Pak silahkan Bapak tanda tangan pembinaan di sini, tapi saya tetap mencatat juga kebaikan Bapak"

"Pak ini kan sedang pandemi, siswa sedang belajar di rumah, ya menurut hemat saya saya ijin meninggalkan kantor dan kembali lagi adalah hal yang wajar, mengingat semua pembelajaran sudah dipersiapkan lewat online", saya menjelaskan.

"Ya pan ini hanya catatan saja untuk saya pribadi", jawabnya 

Entahlah saya betul-betul tidak paham apa yang sedang terjadi. Padahal saya sekuat tenaga bekerja dengan baik. Full dari 06.30 wib saya sudah sampai di kantor lebih pagi dari yang lainnya, bahkan pulang lebih terakhir.  Tidak pernah ada catatan buruk.

Bahkan salah satu klien saya sama sekali tidak pernah masuk tidak dapat teguran blas. 

Ada pula beberapa karyawan senior yang suka menghilang jam kantor dan datang seenaknya tidak dapat teguran. Heran saya entahlab apa yang terjadi mungkin ini Allah sedang menguji kecintaanku dan ketaatanku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun