Adapun Sinclair adalah bercahaya. Berkilau. Kalau ada cahaya maka akan lahir kebenaran. Akan sirna kegelapan. Bisa dibilang Sinclair adalah simbol kehidupan yang lebih nyata. Kalau orang sudah mati, maka mereka merasa seperti lahir ke kehidupan yang nyata. Hidup di dunia adalah tidur. Dan kematian adalah bangun. Saatnya tahu mana yang penting dan tidak penting. Bisa saja sesuatu yang selama ini sangat penting ternyata hanyalah sekadar sampah waktu. Tak ada manfaat bagi kehidupan. Malah bisa jadi polusi bagi amalan seseorang. Dan aktifitas yang bisa jadi menurut kita seusatu yang remeh ternyata malah sangat penting. Intinya Sinclair itu bukan semata bercahaya. Tapi hadirnya cahaya sehingga tersingkap kebenaran. Mana yang hak dan bathil.Â
Lalu aku bertanya dalam hati.Â
" Lantas kamu siapa? Apakah kamu sebuah simbol juga?" tanyaku dalam hati.Â
" Aku makhluk juga. Yang layak untuk diperjuangkan. Aku kehidupan nanti. Yang belum bisa dijangkau. Alam yang bahkan imajinasi pun belum sanggup menembusnya," tuturnya panjang lebar.Â
Jadi menurut Maya, semua penting. Dunia harus dikejar untuk mempersiapkan kehidupan yang lebih nyata. Agar kehidupan di alam Maya nanti bisa lebih bisa sejahtera.Â
Pertemuan dengan Maya tidak terlalu lama. Tapi menjelaskan semua. Begitu terbangun aku masih berada di ruangan sebuah kantor. Dan baru saja berkenalan dengan seorang gadis. Dan nama gadis itu tak lain gabungan dari nama - nama tokoh wanita yang ada di dalam mimpiku.Â
Jakarta, 19 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H