Pasca sepuluh tahun Indonesia merdeka, situasi dan kondisi belumlah pulih seutuhnya menyusul kecaman dan tingkat kepercayaan yang rendah dari masyarakat dunia terhadap Indonesia.Â
Namun, dari segala hal yang nampak tersebut, bermodal semangat besar Bung Karno dan pemimpin-pemimpin bangsa lainnya, kita mampu mewujudkan cita-cita besar bangsa-bangsa tersebut.
Kini, dalam perhelatan KTT G20, semangat juang yang sama ditunjukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi beserta segenap pemimpin negara lainnya, secara bersama-sama mewujudkan tatanan ekonomi dunia ke arah yang lebih baik.
Dalam KAA, kita mengenang Presiden Soekarno, Ali Satroamidjojo, Roeslan Abdoelgani dan sederet nama besar lainnya. Pada KTT G20, ada Jokowi.Â
Nama-nama ini akan terus terkenang berkaitan kiprah-kiprah penting perhelatan bangsa-bangsa dunia.Â
Mereka dinilai mampu menginsprirasi putra-putri terbaik bangsa untuk sama-sama terjun dan berjuang menyukseskan berlangsungnya perhelatan-pwrhelatan penting itu.
Perjamuan Tradisi
Sangat banyak deretan nama yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan suksesnya penyelenggaraan KAA 1955. Jasa-jasa mereka terkenang hingga kini.Â
Dari sejumlah nama yang ada tersebut, kita mengenal Madrawi dan Fhadli Badjuri. Dua putra asal Madura  yang telah rela berkorban demi terciptanya kemuliaan bangsa.Â
Meskipun dengan cara yang sangat sederhana pada awalnya, namun kemudian jasa-jasa mereka terkenang dan bahkan menjelma menjadi sebuah penemuan besar bangsa Indonesia dalam hal sejarah diplomasinya.
Mereka adalah sahabat-sahabat dekat Presiden Soekarno dan Roeslan Abdeolgani.Â